SENTANI,- Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro meminta kepada pihak-pihak tertentu yang sering memanfaatkan anak-anak untuk mencari keuntungan dengan menjalankan kotak amal keliling kota.
“Saya sedikit kontra ketika ada anak-anak kecil yang dimanfaatkan dengan kotak amal untuk keliling Kota Sentani, saya tidak setuju,” kata Giri Wijayantoro kepada wartawan usai menghadiri penyaluran zakat bagi pondok pesantren dan mualaf di aula lantai dua Kantor Bupati Jayapura, Selasa (8/5) sore.
Dikatakan, Kabupaten Jayapura adalah kabupaten yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) sehingga tidak seharusnya anak-anak dimanfaatkan untuk menjadi peminta, atau menjalankan kotak amal.
“Kalau kita mau keluar keringat, saya kira tidak perlulah menjalankan kotak amal, dan mendatangi orang per orang. Dan jangan menggunakan anak-anak untuk menjalankan itu, karena ke depan mentalnya akan rusak,” jelasnya.
“Kalau dari kecil mereka sudah diajarkan untuk mencari uang dengan menjalankan kotak amal keliling kota, maka ketika besar mereka akan mencontoh dan melakukan hal itu,” ujarnya.
Ia menghimbau kepada oknum-oknum yang memanfaatkan anak-anak untuk menjalankan kotak amal menghentikan aktivitas tersebut, dan mengajarkan anak-anak untuk bekerja daripada menjalankan kotak amal.
“Apa bedanya kotak amal dengan tempurung yang dipegang oleh pengemis? Saya harap mental kita tidak seperti itu. Peluang kerja di Kabupaten Jayapura ini banyak, maulah kita kerja, dan keluar keringat untuk mendapatkan sesuatu, biarlah itu (menjalankan kotak amal) hanya ada di luar Papua, jangan ada di Papua ini. Harapan saya, jadilah orang yang suka membayar, jangan suka jadi orang yang dibayar,” tandasnya. *