Komponen Merah Putih Usulkan Lembaga Independen Kelola Dana Otsus

Yonas Nussy (tengah) bersama anggota komponen merah putih lainnya saat memberikan keterangan pers di Jayapura, Jumat (19/02)/Andi Riri

 

JAYAPURAwartaplus.com - Komponen Merah Putih mengusulkan dibentuknya lembaga independen yang secara khusus mengelola dana Otonomi Khusus terpisah dari APBD di Papua

Perwakilan Komponen Merah Putih yang juga Sekertaris Barisan Merah Putih, Yonas Nussy mengemukakan alasannya bahwa selama ini pemanfaatan dana otsus belum optimal. Perjalanan Musrembang Otsus selama ini, hampir sekian persen aspirasi masyarakat tidak terakomodir dengan baik.  

"Padahal ini sistem dan regulasi yang dipakai untuk menyusun sebuah program yang ada dari bawah (dari tingkat kampung). Kita tidak boleh marah, dari situasi ini bisa dilihat bahwa masyarakat Papua terutama yang di kampung kampung tidak tahu apa itu uang otsus, yang mereka tahu hanya dana kampung yang diberikan presiden," tutur Yonas saat memberikan keterangan pers, menyikapi berbagai kebijakan pemerintah di bumi cenderawasih, Jumat (19/02)

Karena kondisi inilah, ungkap Yonas, jangan heran jika saat ini ada penolakan masyarakat terhadap Otsus dilanjutkan. Seperti diketahui, Otsus Papua akan berakhir pada Desember tahun ini.

Penolakan otsus seperti ini jadi pesan seolah dana Otsus telah digunakan oleh mereka yang berada di sistem pemerintahan, yang mempunyai tugas mengelola dana tersebut

"Sangat disayangkan bahwa yang mengelola dana otsus atau pengguna anggaran adalah putra putri asli Papua sendiri, kita punya om, tante, ade, kaka dorang yang ada sebagai pengguna anggara. Merekalah yang tahu betul uang itu lari kemana," tukas Yonas

"Melihat kondisi itulah, maka kita dalam diskusi harus cari solusi untuk sampaikan ke pemerintah, dan solusinya adalah membentuk lembaga independen dalam mengelola dana otsus," sambungnya

Bicara soal lembaga independen pengelola dana otsus, Yonas mengusulkan untuk tidak lagi dimasukkan orang yang tidak tahu masalah di Papua. Namun harusnya anak yang lahir dan besar di Papua yang masuk dalam struktur.

"Jangan hanya karena mereka datang tugas sebentar, lalu mereka keluar, lalu ada yang punya kewenangan bisa masukkan dia, nanti lembaga ya jadi kacau!" tukasnya

Yonas menegaskan, komponen merah putih akan tetap mengawal setiap kebijakan pemerintah dalam hal ini Presiden untuk membentuk lembaga independen dalam rangka penyelamatan uang Negara

"Ini bukan keingina kita untuk mendapatkan jabatan, kami hanya  mau mengakomodir anak-anak Papua yang cerdas, yang punya kedisiplinan yang baik, mereka akan duduk dalam struktur lembaga ini, karena ini struktur dari pusat hingga ke kampung ada sekian ribu orang yang dalam lembaga ini yang punya nasionalisme yang baik, integritas, dan komitmen untuk bisa bersama-sama pemerintah membangun Papua," tegas Yonas

Jack Puraro selaku Ketua Gapura Jayapura menambahkan, saat ini di birokrasi pemerintahan terlihat jelas adanya ketidak setaraan menonjol antara mereka yang mengelola dana otonomi khusus dan tidak.

"Eselon sama, pangkat sama tapi hari ini mereka yang mengelola dana otonomi khusus tiba-tiba berubah menjadi kaya raya padahal eselon mereka sama dengan pejabat lain yang ada di daerah lain. Oleh karena itu, lembaga independen harus berdiri mulai dari melibatkan adat, lembaga adat, dan seluruh komponen harus ada terlibat di dalamnya," tegasnya.**