Bupati di Papua Ini Memilih Merayakan Natal di Kampung Bersama Rakyatnya

Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda S.Sos,SIP,MM (jaket merah) berada di tengah tengah masyarakat pada acara bakar batu/dok.Humas Puncak Jaya

MULIAwartaplus.com - Berbeda dengan perayaan Natal di tahun tahun sebelumnya, tahun ini, karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, setiap daerah membuat kebijakan untuk tidak menggelar perayaan Natal secara besar besaran. 

Bahkan, setiap warga diimbau untuk tidak "open house" untuk menghindari penyebaran virus corona

Pun kebijakan itu berlaku di kabupaten Puncak Jaya, Papua. 

Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda S.Sos,SIP,MM dan keluarga pun memilih merayakan Natal bersama keluarga di kampung halamannya di distrik Mulia.

Tak hanya dirinya, melalui kebijakan yang dibuat, para pejabat daerah (Eselon II dan III) termasuk anggota DPRD juga diperintahkan turun ke kampung untuk merayakan Natal bersama masyarakat

Setidaknya ada 47 titik yang disambangi pejabat untuk merayakan natal bersama  masyarakat

Sebagai putra daerah lani, Bupati Yuni Wonda dikenal sebagai sosok sederhana yang sangat dekat dengan rakyatnya. 

Ini terlihat saat dirinya  dan keluarga hadir di tengah tengah masyarakat dalam perayaann Natal jemaat GIDI di halaman gereja Emaus Mulia, Selasa (23/12) lalu

Tidak segan, Bupati turun tangan langsung dalam proses bakar batu. 

Dari pantauan pada acara bakar batu, Bupati yang saat ini tengah menyelesaikan program Doktoral di Uncen, nampak sedang mengangkat batu panas dengan kayu untuk dibenarkan dalam kolam bakar batu, yang nantinya akan ditumpuk dengan sayur, ubi dan daging wam (babi). 

Suasana saat itu berlangsung penuh keakraban dan jauh dari terkesan formal dengan segala protokoler yang biasa.

Menurut Bupati, kesan natal tahun ini sangat istimewa karena dirinya dan keluarga dapat menikmati natal bersama masyarakat di kampung halamannya sendiri yang berada di distrik Mulia, ibu kota kabupaten Puncak Jaya. 

Canda tawa dan suka cita serta pekikan khas suku dani riuh terdengar saat batu mulai dipanaskan. Sesekali pemuda GIDI hendak membantu, namun Bupati Yuni menampiknya. 

Saat kolam tertutup daun, dan asap putih membumbung tinggi, saat itulah doa dan harapan dipanjatkan oleh para gembala gereja diikuti masyarakat yang mengikuti bakar batu. Berharap tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya. 

"Saya Bupati Puncak Jaya bersama segenap pejabat Eselon II dan III serta Pimpinan Denominasi Gereja Kabupaten Puncak Jaya, mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan natal di pelosok kampung-kampung," ucap Bupati yang mengaku sudah  10 bulan sejak  pandemi  tidak pernah keluar daerah. 

Hal itu, lanjut Bupati Yuni, sebagai bentuk kebersamaan dan kekompakan menghadapi masa, sulit. 

"Banyak hal yang sudah dilewati selama tahun 2020 manis, pahit bahkan cobaan dan ujian telah kita lewati membawa kita sampai di penghujung tahun," ungkapnya. 

Di kesempatan itu, Bupati manyampaikan permohonan permohonan maaf kepada semua pihak, rekan dan mitra pemerintah dan masyarakat, jika dalam kepemimpinannya selama 2020 terdapat kekurangan dan kesalahan. Sebab kesempurnaan sesungguhnya hanyalah milik Tuhan.

"Karena wabah covid-19, segala, rencana besar kita menjadi tertunda bahkan ada yang batal, kita sedang menghadapi musuh tidak terlihat, jadi kita harus lawan dengan senjata tidak terlihat yaitu Iman (Terus berdoa) dan Imun (terus jaga Sehat)," seru Bupati

"Jangan keras kepala dan mulai dari hal sederhana. Bukan kita takut dan panik tetapi harus tetap optimis dan semangat. Karena kalau bukan kami siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi," tegasnya.

Menutup sambutannya Bupati mengajak semua pihak untuk tetap berharap dan optimis pada Tuhan bahwa wabah pandemi Covid-19 pasti berakhir. 

"Dari Puncak Jaya Kota Dingin, Akhir kata, Kami ucapkan Selamat Natal 2020 & Tahun Baru 1 Januari 2021, semoga Tuhan selalu memberkati di tahun mendatang," tutup Bupati. (Adv)