KEEROM,-Pastor John Jonga, peraih Yap Thiam Hien Award 2009 sebuah penghargaan yang diberikan oleh Yayasan Pusat Studi Hak Asasi Manusia kepada orang-orang yang berjasa besar dalam upaya penegakan hak asasi manusia di Indonesia menyatakan, dalam rangka pencarian bakal calon Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Keerom, Provinsi Papua untuk mengisi kekosongan kursi Wabup yang ditinggalkan Muhammad Markum SH,MH,MM karena yang bersangkutan pada 20 Februari 2018 telah dilantik menjadi Bupati Keerom, maka anak adat Keerom Piter Gusbager layak dicalonkan, dipilih dan dilantik menjadi Wakil Bupati Keerom periode 2018-2021.
“Banyak anak adat Keerom yang digadang-gadang menjadi bakal calon Wakil Bupati Keerom namun dari sekian banyak nama yang bermunculan, ternyata Piter Gusbager sangat layak dan mumpuni menjadi Wakil Bupati Keerom. Kita harus memberikan dukungan kepadanya untuk mendampingi Bupati Markum memimpin wilayah perbatasan RI dengan Papua Nugni ini menuju kesejahteraan bersama,”kata Pastor John kepada wartaplus.com, Sabtu(24/2) siang.
Pastor John yang adalah salah satu Pemimpin Umat Katolik yang pernah bekerja sangat lama di wilayah Kabupaten Keerom ini mengatakan, bertahun-tahun dirinya mengamati dinamika pembangunan Kabupaten Keerom dan kini sampai pada satu kesimpulan bahwa sudah waktunya diberikan kesempatan kepada orang muda Keerom yang berkepribadian baik, memiliki intelektualitas yang mumpuni, jaringan relasi yang luas untuk ikut memimpin kabupaten perbatasan antarnegara RI dengan PNG ini.
Tantangan pembangunan wilayah perbatasan antarnegara RI dengan PNG yang semakin hari semakin kompleks, membutuhkan figur pemimpin yang berwawasan nasional, mampu berkomunikasi secara baik dengan bahasa internasional yang fasih agar wilayah perbatasan ini benar-benar menjadi “beranda Indonesia” yang dikenal dan disegani masyarakat internasional. Figur yang sangat tepat pada saat ini untuk menjawabi kebutuhan diplomasi Indonesia di beranda Indonesia itu adalah Piter Gusbager.
“Tinggalkan kepentingan pribadi,kelompok dan golongan serta hilangkan nafsu kekuasaan sesaat demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat Keerom di beranda Indonesia. Kita semua seluruh komponen masyarakat Keerom kiranya bergandengan tangan untuk memberikan dukungan penuh dan memberikan kesempatan kepada Piter Gusbager anak adat kita ini untuk ikut memimpin jalannya roda pembangunan di Kabupaten Keerom,”tegasnya.
Kabupaten Keerom dibentuk tahun 2002, diresmikan pada tanggal 12 April 2003 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Jayapura yang wilayahnya terdiri dari sebelas distrik (kecamatan) dan 91kampung (desa).
Secara harfiah kata “Keerom” diartikan sebagai berikut : “Keer’Oom” yang artinya “Kembali Lagi”. Wilayah Kabupaten Keerom terletak di ujung timur bagian utara Provinsi Papua, yang berbatasan langsung dengan Negara Papua New Guinea (PNG) sehingga memiliki peran yang sangat penting dan strategis terhadap ketahanan nasional NKRI.
Kabupaten Keerom merupakan salah satu wilayah Security Belt (Daerah Pengaman) sebagai penyangga dan pintu gerbang lalu lintas pergaulan Internasional dengan negara tetangga. Dengan demikian juga dapat dikatakan bahwa kemajuan pembangunan di Kabupaten Keerom dapat memberikan nilai positif terhadap citra pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terhadap negara tetangga PNG.
Pada awal pemerintahan di tahun 2003, Kabupaten Keerom dipimpin Penjabat Bupati (carteker) Yusuf Wally, SE. Kemudian, pada tahun 2005-2010 dipimpin oleh Bupati Drs. Celsius Watae dan Wakil Bupati Drs. Wahfir Kosasih, SH. Hasil Pilkada Tahun 2010-2015 Kabupaten Keerom dipimpin oleh Bupati Yusuf Wally, SE MM dan Muhammad Markum, SH MM.
Pelaksaanaan Pilkada tahun 2015, terpilih Bupati Drs. Celsius Watae, MH dan Wakil Bupati Muhammad Markum, SH, MH, MM. Kepemimpinan kedua tokoh ini berjalan dengan sejak dilantik di tahun 2016. Namun, pada tahun 2018, Bupati Drs.Celsius Watae, MH berhalangan tetap meninggal dunia pada 10 Januari 2018. Pada 20 Februari 2018, Wakil Bupati Keerom, Muhammad Markum dilantik menjadi Bupati Keerom dan sejak itu, kursi Wakil Bupati dinyatakan kosong hingga mendapatkan Wakil Bupati Keerom yang baru.
Dengan mekanisme yang telah tertuang didalam peraturan-perundang-undangan yang ada, maka beberapa Lembaga Adat penting di Kabupaten Keerom dan di wilayah adat Tabi sebagai Lembaga Sosial Kemasyarakatan Adat memandang penting untuk memberikan saran-saran dan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan memiliki kewenangan untuk memilih dan mengangkat Wakil Bupati Keerom yang akan mengisi kekosongan jabatan di sisa waktu tahun 2018-2021.
Dewan Adat Keerom (DAK) dan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Keerom, Ikatan Cendekiawan Awam Katolik Provinsi Papua, Dewan Adat Sembilan Suku Kabupaten Jayapura, Lembaga Masyarakat Adat Port Numbay, Dewan Adat Mamberamo Raya adalah lembaga-lembaga yang masing-masing telah menerbitkan rekomendasi kepada Piter Gusbager yang adalah Ketua Harian Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kabupaten Intan Jaya sebagai bakal calon Wakil Bupati Keerom periode 2018-2021.
Sementara itu, di tempat terpisah Piter Gusbager mengatakan, pihaknya dengan rendah hati menerima usulan pencalonan dirinya menjadi bakal calon wakil bupati Keerom demi kesejahteraan seluruh rakyat kabupaten Keerom.
“Jika Tuhan menghendaki, alam raya Keerom mengijinkan dan para leluhur adat merestui maka saya siap menjadi wakil bupati Keerom demi kesejahteraan seluruh rakyat Keerom,” kata Piter Gusbager.
Dia mengatakan alasan lain dirinya bersedia menjadi wakil bupati Keerom adalah demi kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan Reublik Indonesia di Kawasan perbatasan.
Selain itu, lanjut alumnus Universitas Melbourne, Australia dengan keahlian Perencanaan Kota ini mengatakan, dirinya siap menjadi wakil bupati Keerom karena menyadari bahwa kondisi Kabupaten Keerom yang relatif masih tertinggal dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Papua membutuhkan kesunguhan dari pemimpin setempat untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang berpihak kepada rakyat.
“Saya siap mendampingi Bupati Keerom Muhammad Markum untuk memimpin pemerintahan di wilayah perbatasan ini demi kesejahteraan rakyat dan keutuhan Papua dalam NKRI,” tegasnya. [Roberth]