JAYAPURA, wartaplus.com - Bawaslu mengimbau kepada para pasangan calon Pilkada Kabupaten Boven Digul, beserta tim sukses dan para pendukungnya agar dapat menahan diri menghadapi situasi politik yang tengah memanas saat ini menyusul di diskualifikasinya paslon nomor urut 4, Yusak Yaluwo – Yacobus Waremba oleh KPU RI.
Diskualifikasi tersebut telah memicu terjadinya aksi kerusuhan di Tanah Merah, ibukota Kabupaten Boven Digul, Senin (30/11) kemarin.
"Kami mengimbau kepada semua pihak bukan hanya kepada pasangan calon yang merasa dirugikan, tetapi juga kepada pasangan lain dan tim sukses serta para pendukungnya agar bisa menahan diri, tidak boleh berkomentar apapun baik itu di media, media sosial maupun secara langsung karena saat ini potensi konflik sudah terbuka lebar," imbau Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Manoach saat dikonfirmasi wartaplus.com, Selasa (1/12) pagi
Ia mengkhawatirkan, situasi yang terjadi saat ini bisa saja dimanfaatkan oleh pihak pihak tertentu, yang senang membuat kondisi di Boven Digul tidak aman sehingga menimbulkan ketakutan di masyarakat
Oleh karena itu, Bawaslu selaku lembaga yang diberi kewenangan untuk melakukan pengawasan tahapan pelaksanaan pemilu serta menangani kasus pelanggaran dan sengketa pemilu, membuka ruang bagi paslon yang merasa dirugikan atau mencari keadilan melalui proses di Bawaslu
Rumah salah satu calon bupati Boven Digul yang dibakar massa/Istimewa
"Kalau ada dugaan pelanggaran administrasi, kode etik dan pidana silahkan dilaporkan. Memang informasi yang kami terima, sudah ada laporan ke Bawaslu Boven Digul berkaitan dengan sengketa dugaan pelanggaran administrasi. Dan Bawaslu sudah bekerja dengan maksimal, bahkan ada tim Bawaslu Provinsi yang sudah kesana untuk mendampingi proses-proses tersebut," bebernya
"Sehingga Bawaslu sendiri memberikan atensi untuk memperhatikan apa yang harus kita lakukan di kondisi sekarang ini, jadi itu yang bisa kami lakukan," sambung Ronald
Ia menambahkan, kondisi saat ini juga dikhawatirkan akan berdampak pada pelaksanaan pemungutan suara yang tinggal menghitung hari (pilkada serentak 9 Desember 2020)
"Jangan sampai ada penundaan pilkada. Oleh karena itu kami minta ada kejelasan agar proses pencetakan (surat suara) dan distribusi logistik dapat terus berjalan karena waktunya sudah sangat mepet," pintanya
Seperti diberitakan sebelumnya, pasca di diskualifikasinya paslon nomor urut 4, Yusak Yaluwo - Yacobus Waremba serta penonaktifan Ketua dan 3 anggota KPU Papua oleh KPU RI, situasi di kabupaten Boven Digul semakin memanas. Aksi protes terhadap KPU oleh massa pendukung paslon nomor urut 4 terus terjadi. Mereka memblokade ruas jalan kota Tanah Merah serta melakukan pembakaran. Puncaknya pada Senin (30/11) kemarin, dimana rumah salah satu calon Bupati, Chaerul Anwar yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati aktif dibakar massa. Mereka juga menganiaya seorang wartawan serta terlibat bentrok dengan aparat keamanan.
Pilkada Boven Digul diikuti paslon Martinus Wagi - Isak Bangri, Yusak Yaluwo - Yakobus Waremba (diskualifikasi), Lukas Ikwaron - Lexi Wagju, dan Chaerul Anwar - Nathalis B Kaket.**