JAYAPURA, wartaplus.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) Jakarta untuk mendukung pendidikan dokter spesialis yang dikhususkan bagi dokter asli Papua.
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Papua, Aryoko AF Rumaropen,SP.M.Eng kepada pers, Kamis (10/9).
Selain Universitas Indonesia, Pemprov Papua juga menjajaki kerjasama dengan Universitas Gaja Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Diponegoro Jawa Tengah, dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Jawa Timur dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Sulawesi Selatan.
“Jadi program Beasiswa Dokter Spesialis Afirmasi Otsus Papua 2020 sudah selesai tahap seleksi administrasi sesuai dengan syarat yang ditetapkan kampus tujuan yakni Universitas Indonesia. Kita juga akan menjajaki kerjasama dengan UGM, Undip, Unhas dan Universitas Airlangga,”jelas Aryoko.
Ia menjelaskan, dari seleksi administrasi, sebanyak 112 dokter asli Papua telah dinyatakan lulus seleksi administrasi. Mereka selanjutnya bakal mengikuti pra matrikulasi program penyetaraan ilmu dan pengenalan kampus.Kemudian tahapan berikutnya seleksi masuk universitas sesuai dengan program spesialisasi kedokteran.
“Setelah lulus administrasi, tahapan selanjutnya adalah pra matrikulasi kemudian seleksi masuk universitas sesuai spesialisasi,”ujarnya.
Aryoko menambahkan, program Beasiswa Dokter Spesialis Afirmasi Otsus Papua 2020 ini dilatarbelakangi kebutuhan tenaga kesehatan di Papua yang hingga kini belum merata di seluruh wilayah di Tanah Papua.
“Program pendidikan dokter spesialis ini sesuai dengan arahan bapak gubernur dan wakil gubernur Papua yang melihat kondisi wilayah dan kondisi kesehatan masyarakat Papua. Sehingga pemerintah perlu untuk menyiapkan tenaga dokter spesialis untuk menjawab kebuthan layanan kesehatan di Papua,”jelas dia.
Aryoko menegaskan, beasiswa ini diberikan untuk semua dokter asli Papua yang bertugas di Papua maupun Papua Barat.
“Kesempatan dibuka bagi semua dokter-dokter Papua yang bertugas di seluruh Tanah Papua. Baik yang bertugas di Kepala Burung (Papua Barat), di rawa-rawa, gunung atau lembah maupun pesisir (Papua).Semua punya kesempatan yang sama,” tutupnya. **