JAYAPURA, wartaplus.com - Kepolisian Daerah Papua akan melakukan otopsi terhadap jenazah Pendeta Yeremia Zanambani dalam waktu dekat. Otopsi dilakukan untuk mengungkap pelaku penembakan terhadap Pendeta Yeremia Zanambani yang terjadi pada 19 September lalu.
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, menyebut saat ini pihaknya pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Intan Jaya dan keluarga korban untuk membantu proses otopsi yang akan dilakukan.
“Memang kami sudah rencanakan dalam minggu-minggu ini kami akan melakukan otopsi. Namun sampe saat ini kita masih melakukan kkordinasi dengan pemerintah daerah dan keluarga korban untuk proses otopsinya,” kata kapolda saat mmbrikan keterangan pers di Mapolda Papua, Senin (2/11).
Pihaknya juga sementara menyiapkan personel untuk pengamanan ekstra agar tidak mendapat gangguan keamanan dari Kelompok Kriminal Bersenjata di Intan Jaya.
“Kita juga masih itung-itungan untuk pengamanan saat otopsi untuk mengantisipasi pergerkan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) karena tim yang melakukan otopsi memerlukan ketenangan saat melakukan otopsi,” jelasnya.
Meski begitu, kapolda menyebut saat ini ada dua mekanisme pelaksanaan otopsi yakni pelaksanaan otopsi dilakukan di Timika dan mekanisme kedua yakni otopsi dilakukan di Distrik Hitadipa.
“Ada dua mekanisme yang kami siapkan untuk proses otopsi. Kemungkinan pertama setelah makam digali maka jenazah akan dibawa ke Timika. Sementara langkah kedua yakni dilakukan ditempat. Namun tentunya kita akan mengkaji pemgaruh cuaca dan kondisi keamanan di Hitadipa,” bebernya.
Sementara itu, terkait dengan dugaan keterlibatan aparat tni dalam penembakan Pendeta Yeremia Zanambani, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim dan melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang bertugas di Distrik Hitadipa.
Jika nanti dari hasil keterangan dan barang bukti yang dikumpulkan mengarah kepada keterlibatan anggota TNI dalam penembakan Pendeta Yeremia Zanambani, maka pihaknya akan melakukan penegakan hukum terhadap oknum yang bersangkutan.
“Proses pengungkapan pelaku kita serahkan kepada pihak kepolisian, nantinya dari hasil penyelidikan ada bukti kuat yang mengarah kepada anggota TNI maka kami akan melakukan proses hukum kepada oknum yang bersangkutan,” tegasnya.**