JAYAPURA,wartaplus.com - Kemampuan sensory yang cukup baik menjadi sebuah kebutuhan dasar yang paling penting bagi hampir seluruh pelaku usaha di bidang kopi.
Dunia kopi terus berkembang, mengenali kualitas dan rasa kopi menjadi tujuan utama bagi para pencintanya. Tidak hanya berhenti di rasa asam atau pahit saja.
Rasa-rasa yang dianggap enak namun tidak biasa, seringkali menjadi buruan para pencinta kopi di dunia. Rasa enak dan kemampuan memanipulasi rasa seringkali diterjemahkan dengan mudah menjadi harga.
Coffee Sensory (uji cita rasa kopi) merupakan salah satu upaya kontrol kualitas pegiat kopi. Dengan memiliki kemampuan ini pelaku usaha kopi dapat melakukan analisis rasa dari sebuah kopi sekaligus menentukan standar rasa kopi tersebut. Ini diungkapkan Giri Arnawa Market System Leader GEG ( Green Economic Growth), Selasa, (3/10/2020) pagi.
Kata dia, proses ini menggunakan kemampuan indera penciuman maupun perasa untuk menentukan rasa-rasa berbeda dalam kopi.
"Proses ini penting untuk menetapkan konsistensi rasa dari kopi. Jika kopi tidak memiliki karakteristik seperti yang ditetapkan maka kemungkinan terdapat kesalahan dalam proses roasting maupun penyeduhannya. Bagi mereka yang sudah profesional dalam melakukan hal ini akan mudah membedakan cita rasa kopi dari berbagai daerah hanya dengan teknik mencium aroma dan menyeruput seduhan kopi tersebut ditetapkan maka kemungkinan terdapat kesalahan dalam proses roasting maupun penyeduhannya, "ungkapnya.
Nah, bagi mereka yang sudah profesional dalam melakukan hal ini akan mudah membedakan cita rasa kopi dari berbagai daerah hanya dengan teknik mencium aroma dan menyeruput seduhan kopi tersebut.
Diungkapkan, untuk itu Ekonomi Hijau Papua melakukan pelatihan uji rasa cita rasa kopi ini merupakan lanjutan dari Coffee Barista & Roastery Training (Pelatihan Barista & Roastery) yang dilakukan oleh Ekonomi Hijau Papua pada November 2019 lalu.
"Ini merupakan bagian dari upaya Ekonomi Hijau Papua untuk terus meningkatkan kapasitas dan bertumbuhnya kreativitas pegiat kopi pada industri kopi Papua,"ungkapnya.
Dijelaskan, program Ekonomi Hijau Papua Program Pertumbuhan Ekonomi Hijau Papua & Papua Barat (Green Economic Growth Programme for Papua Provinces/GEG) adalah program kerjasama pemerintah Inggris dan pemerintah Republik Indonesia, dilaksanakan di bawah Unit Perubahan Iklim Inggris (UK Climate Change Unit-UKCCU) dengan kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi Republik Indonesia.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan proporsi bisnis berkelanjutan, rendah karbon dan berkontribusi pada ekonomi lokal Papua melalui peningkatan jumlah usaha dan wirausaha hijau yang layak dan memperkuat rantai nilai yang membuat bisnis mereka mandiri dan berkelanjutan,"ujarnya.*