JAYAPURA,wartaplus.com – Kejaksaan Tinggi Papua akhirya melakukan penyidikan terkait tunggakan iuran senilai Rp5,2 miliar oleh PT.Victory Cemerlang Indonesia Wood Industri pada tahun 2011 dan 2012 yang mengantongi ijin terkait pengolahan kayu di dua lokasi berbeda di Kabupaten Keerom.
Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Nikolaus Kondomo ketika memberikan keterangan pers, Senin (19/10) siang mengungkapkan, setelah melakukan penyidikan dan memintai keterangan pihak perusahaan akhirnya iuran yang mengakibatkan kerugian negara mencapai miliaran rupiah tersebut dibayarkan.
“Iuran kehutanan itu berupa ganti rugi nilai tegakan (PNT) kepada Dinas Perkebunan dan Kehutanan sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2011 dan 2012. Dan setelah melakukan penyidikan uang tersebut berhasil di serahkan kepada kami,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan kasus tunggakan tersebut di dalami sejak 13 Maret 2020 lalu, setelah Kejaksaan Tinggi Papua menerima laporan. “Menindak lanjuti laporan pengaduan atas tindak pidana korupis, saya memerintahkan untuk melakukan penyilidikan dengan surat perintah kepada Aspidsus, alhasil kami berhasil mengembalikan uang Negara yang disetorkan kepada kami,” bebernya.
Kata Kajati, uang senilai Rp.5,2 miliar itu langsung disetorkan ke kas negara melalui Bank BNI. “Uang itu sudah kami serahkan kepada pihak bank untuk diteruskan ke kas negara,” singkatnya.
Sementara itu Asisten tinkda Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Papua, Alexander Sinuraya menjelaskan selain melakukan penindakan terhadap perkara kasus korupsi, sesuai arahan dan insturksi Kejaksaan Agung, setiap jajaran berkewajiban membantu pemerintah dalam permasalahan terkait tindakan yang dapat berpotensi pada kerugian Negara.*