JAYAPURA,wartaplus.com – Kunjungan Komnas HAM RI ke Intan Jaya untuk melakukan penyelidikan terhadap kematian Pendeta Yeremias Zanambani dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyampaikan keluhan mereka. Salah satunya yakni menyampaikan keluhan terkait sekolah yang dialihfungsikan menjadi Pos TNI. Akibatnya ratusan anak disana tidak mendapatkan pendidikan.
“Kami (Komnas HAM) mendapatkan pengaduan langsung dari masyarakat yang keberatan dengan penggunaan gedung sekolah sebagai Pos persiapan koramil Hitadipa yang mengakibatkan ratusan anak tidak dapat bersekolah.
“Kami mendapatkan pengaduan dari pengelola sekolah yang mengtakan bahwa sudah sekian waktu anak-anak tidak dapat bersekolah karena memang gedung sekolahnya digunakan sebagai pos persiapan koramil Hitadipa,” kata Komisioner Komnas HAM RI, Muhammad Chairul Anam, kepda pers di Kota Jayapura, Sabtu sore.
Untuk itu, Komnas HAM berjanji akan menyampaikan pengaduan tersebut kepada Menko Polhukam dan Menteri Pendidikan agar bisa mengambil langkah konkrit agar tidak menyusahkan anak-anak sekolah.
“Sesampainya di Jakarta, kami akan sampaikan informasi ini kepada Menko Polhukam dan Menteri Pendidikan agar ada langkah yang diambil sehingga anak-anak bisa menggunakan kembali gedung sekolah mereka untuk aktivitas belajar mengajar,”ujarnya.
Selain itu, Komnas HAM RI juga menerima aduan dari tokoh agama setempat agar penyelesaian konflik di Intan Jaya diselesaikan dengan pendekatan damai dan bukan pendekatan militer. “Permintaan dari tokoh agama disana yang intinya mereka menginginkan pendekatan damai dan menjauhi pendekatan keamanan. Karena pendekatan keamanan melahirkan kekrasan dan ketidaknyamanan bagi masyarakat disana,”pintanya. “Menurut kami mandat ini sangat penting karena memilki seruan damai dan seruan menjauhi kekerasan. Saya yakin ini merupakan kebutuhan kita bersama,” tutupnya.*