Bupati Puncak: Seorang Ibu Penentu Generasi Masa Depan

Cap :  Bupati Puncak Papua Willem Wandik,S.E, M.Si, bersama para peserta Ret Reat Klasis Beoga tahun 2020, di Gereja Imanuel Milawak I/Istimewa

PUNCAK,wartaplus.com – Dalam rangka menentu masa depan anak dan gereja, Pemerintah Kabupaten Puncak menggelar kegiatan ret reat Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua yang melibatkan 700 utusan kaum ibu dari klasis Induk serta Klasis Beoga Barat dan Timur yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.

Bupati Puncak Papua Willem Wandik S.E, M.Si mengungkapkan ret reat kegiatan pembekalan kepada Kaum Wanita khususya bagi para ibu untuk mendapatkan bekal pengetahuan rohani serta pengetahuan umum dalam rangka membentuk generasi anak sebagai tulang punggung gereja.

“Ibu merupakan actor penting dalam membentuk karaterstik anak yang akan menenjadi generasi masa depan gereja,” tuturnya.

Bahkan Kata Bupati, peran seorang ibu sangat lah penting, bukan hanya sebagai pengurus rumah tangga saja melainkan guru di lingkungan keluarganya.

“Selama ini mereka beranggapan bahwa ibu hanya sebagai istri di dapur, melayani suami,membesarkan anak, kerja di kebun, padahal tidak lagi untuk saat ini, ibu juga sebagai guru pertama, bahkan sukses anak dan suami, ada ditangan seorang ibu,merekalah awal terbentuk karakter anak itu,”tukasnya.

Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini dengan menghabiskan anggaran mencapai Rp. 2 Milliar ini menurut Bupati, pihaknya mendatangkan Akademi dari Universitas Sam Ratulangi (Usrat) Menado Prof.Dr.Joy.A.A.Rattu,MS,Phd serta Ketua Forum kerukunan umat beragama (FKUB) Provinsi papua Pdt,Lipius Biniluk,M,Th.

Sementara itu, akademi dari Universitas Sam Ratulangi Manado, Prof.Dr.Joy.A.A.Rattu,MS,Phd menekankan agar pemerintah, Gereja dan Masyarakat perlu  bersinergi dalam rangka mendorong generasi emas melalui program pemberian gizi 1000 hari pertama kehidupan.

“Saya perlu juga mendorong sinergitas sehingga di Kabupaten puncak ini akan lahir generasi emas, yang akan menjadi tulang punggung gereja dan itu bisa dilakukan. Belum terlambat,”ajaknya.

Sedangkan Pdt Lipus Biniluk, lebih memdorong kepada keharmonisan karena tumbuh kembangnya anak di mulai dari dalam keluarga.

“Kalau suami dan istri tidak akur, pasti anak juga akan karakter rusak, untuk itu saya mendorong agar para suami perlu sayang kepada istri,anak akan tumbuah menadi orang yang masa depan baik, semua berawal dari dalam keluarga, suami dan istri,”tambahnya.*