MANOKWARI , wartaplus.com- Kodam XVIII / Kasuari Papua Barat melaksanakan pemeriksaan kesehatan kepada puluhan wartawan di kabupaten Manokwari, Papua Barat yang menunjukkan silaturahmi bersama Pangdam Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Setiap wartawan dari perwakilan media yang melakukan kegiatan tersebut wajib melakukan tes di pintu masuk aula. Pangdam XVIII / Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa dan Kasdam Brigjen TNI Ferry Zein ikut menyaksikan rapid test yang mengambil sampel darah dari jari tangan.
Hasil tes cepat dari puluhan wartawan itu non-reaktif. '' Syukur ya, ada 28 orang (wartawan) yang tadi rapid test, hasilnya non-reaktif semua, '' ujar Letda dr. Stefi Nararia. Stefi Nararia mengatakan, tes cepat sudah sering dilakukan di lingkungan Kodam XVIII / Kasuari. Hasilnya pada umumnya tidak reaktif. Padahal reaktif akan diarahkan untuk melakukan tes swab.
Sementara itu, Ketua PWI Papua Barat, Bustam, ST mengatakan, jurnalis di daerah ini juga turut peduli mengkampanyekan pendisiplinan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan virus corona (Covid-19). Saat bertugas pun jurnalis selalu memakai masker dan tetap menjaga jarak saat melakukan peliputan di lapangan.
‘’Kita bersyukur ya, lewat kepatuhan jalankan protokol kesehatan, sampai saat ini tidak ada dan jangan sampai ada wartawan di Manokwari terinfeksi Covid-19,’’ ujar Bustam, Jumat (16/10)
Menurutnya, Dewan Pers bekerjasama dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaksanakan program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku.
Program dengan tiga kegiatan utama, menggalakkan pemberitaan pers berperspektif perubahan perilaku guna mencegah penularan Covid-19, memperkaya konten media yang menekankan pentingnya kedisiplinan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan dan melibatkan wartawan sebagai agen perubahan perilaku peningkatan peran pers aktif dengan fungsi edukasi publik.
Persekutuan Jurnalisme Perubahan Perilaku terbuka bagi jurnalis di seluruh Indonesia yang berminat untuk berkontribusi dalam mengakhiri pandemi Covid-19. Program ini terutama untuk jurnalis yang sedang mengalami kesulitan karena medianya terdampak secara ekonomi akibat pandemi Covid-19. *