JAYAPURA,wartaplus.com - Pemuda Katolik Diminta Bangun Komunikasi dengan berbagai pihak melalui audiens yang dilakukan Pemuda Katolik Komda Papua dengan Kepala Bidang Bimas Katolik Kanwil Kementrian Agama Provinsi Papua, Since Rumuy dan dua kepala seksi Pendidikan Keagamaan Katolik, Frederikus Buga Piran dan kepala seksi Penyuluhan Pemberdayaan Umat, Fransiskus Mabel. Ketiganya menyambut baik kedatangan Komda Papua, Rabu,(8/10) di Kantor Bidang BIMAS Korwil Papua, di Entrop, Jayapura.
Dalam diskusi tersebut, Ketua Komda, Alfonsa Jumkon Wayap didampingi, Ketua Carateker Pemuda Katolik Kota Jayapura, Doni Donatus Gobay, Sekretaris I Komda, Melianus Asso dan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan, Maria Dejan.
Komda menyampaikan beberapa hal menyangkut agenda Pemuda Katolik di beberapa kabupaten, kota di Papua. Selain itu, kata Wayap,Komda Papua juga telah membentuk panitia HUT Pemuda Katolik. Doni D. Gobay sebagai ketua Panitia HUT Pemuda Katolik yang ke-75 pada 15 November mendatang. Alfonsa mengatakan, Komda menyadari, di usia ke-75 bukanlah usia yang muda.
“Berbagai dinamika sosial,politik, arah kebijakan yang melibatkan sumbangsi pemikiran pemuda demi terciptanya keadilan. Pemuda Katolik juga akan terus membangun komunikasi dengan stakeholder di Papua,”ujarnya. Beberapa agenda menuju HUT Pemdua Katolik disampaikan Doni, diantaranya akan ada beberapa lomba, seperti menulis opini,lomba Catur dan lainnya.
“Kami juga sedang mempersiapkan penulisan Buku Kilas Bailik Perjalanan Pemuda Katolik di Tanah Papua. Untuk itu, mohon dukungan dan kerjasamanya, supya apa yang kami rencanakan bisa berjalan dengan baik,” ujar Doni kepada pihak Bidang Bimas.
Diskusi siang itu, mendapat tangapan baik dari ibu Since. Apresiasi kepada tehadap langkah pengembangan organisasi ini ke depan. Ia juga mengaku akan membantu dalam bentuk mencetak buku, Kilas Balik Pemuda Katolik di Tanah Papua.” “Kami akan bantu mencetakan buku. Konsep bukunya harus disiapkan dulu. Kami siap bantu cetak. Kalau sudah selesai, bisa kabari kami,” pesan Since. Untuk menjadi besar, membutuhkan proses dan loyalitas dari setiap pemuda. Pemuda hari ini, dituntut untuk memiliki daya kritis.
“Terus bangun komitmen dan jangan jadi pemuda yang apatis terhadap kondisi hari ini di Papua. Berikan kontribusi lewat karya,pikiran, saran demi kemajuan bangsa dan tanah air. Jangan menutup diri, harus bisa menerima kritikan,saran dari berbagai pihak,”pesannya.*