KEEROM,wartaplus.com – Dukungan suara dari masyarakat kabupaten Keerom untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 01, Muh Markum-Malensius Mususi semakin kuat sampai pada pemilihan, 9 Desember 2020 nanti.
Kali ini seluruh masyarakat di Kampung Dukwiya, distrik Arso 8 Kabupaten Keerom menyatakan sikap bahwa 100 persen suara diberikan kepada pasangan MAMA. Pernyataan sikap ini disampaikan dalam kampanye terbatas oleh pasangan MAMA di Kampung Dukwiya, Selasa (29/09/2020) pagi.
Masyarakat Kampung Dukwiya tidak ingin ke lain hati walau banyak iming-iming dan janji-janji dari pasangan lain. Masyarakat Dukwiya hanya pasangan MAMA yang bisa memimpin Kabupaten Keerom ini karena pasangan MAMA ini yang sudah terbukti di pemerintah.
“100 persen suara kami serahkan kepada pasangan MAMA. Mereka sudah terbukti. Kalau ada yang lain, itu hanya janji omong kosong. Kami ingin pasangan MAMA lanjut memimpin negeri kami, hanya mereka yang melanjutkan pembangunan,” tegas.
Waris salah satu tokoh dan masyarakat dan juga koordinator pemenangan pasangan MAMA di Kampung Dukwiya.
Dalam kampanye terbatas itu, Waris mewakili masyarakat Kampung Dukwiya menyampaikan beberapa catatan kepada pasangan MAMA yakni, masyarakat ingin memiliki Mobil Ambulance agar mobil tersebut dapat membantu masyarakat yang sedang sakit.
Kemudian, lanjut Waris, masyarakat Dukwiya ingin adanya kelanjutaan pembangunan Kantor Distrik Arso Barat, pembangunan Gor Mini, kelanjutan pembangunan jalan utama tembus Arso 8 dan peningkatan jalan produksi.
Masyarakat juga ingin adanya konsistensi dukungan buat rumah-rumah ibadah, baik gereja, masjid dan lain-lain., Adanya jaminan pendidikan dan kesehatan apalagi di masa pandemic covid-19, adanya pemberdayaan petani, peternanak dan UMKM di Arso 8.
Bukan hanya itu, masyarakat arso 8 ingin agar pasangan MAMA terus menjaga silahturahmi seperti saat ini. “Kami ingin harus dilakukan ada jadwal rutin tiap tahun untuk tatap muka, dan kami tidak terputus,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, Calon Bupati nomor urut 01, Muh Markum dihadapan masyarakat Kampung Dukwiya bahwa apa yang menjadi keinginan masyarakat akan selalu di hati pasangan MAMA. “Tidak ingin menyampaikan janji-janji, tapi saya ingin bukti nyata yang harus berikan kepada masyarakat Keerom, khususnya di Kampung Dukwiya,” katanya.
Namun ia berterimakasih kepada masyarakat atas dukungan suara yang diberikan masyarakat Kampung Dukwiya. “Saya minta tidak hanya di sini saja. Tetapi, saya ingin suara diberikan sampai pada tanggal 9 Desember 2020 nanti,” katanya.
Iapun menyampaikan apresiasi karena masyarakat telah mengikuti aturan dalam kampanye terbatas dengan jumlah dibawah dari 50 orang. “Saya juga menyampaikan terimakasih atas kedisplinan sehingga bisa terhindar dari penyakit Covid-19 termasuk dari pendukung saya,” ucapnya didampingi calon wakil, Malensius Musui.
Markum mengakui siap menggenjot infrastruktur jalan dalam kepemimpinan periode berikut. Hal ini dikarenakan terhambatnya pembangunan di wilayahnya semenjak pandemi Covid-19.
“Saya punya program pertama adalah dari infrastukrut jalan. (Sebab) rasa-rasanya saya masih kurang puas karana adanya corona, maju untuk kita laksanakan pembangunan kembali,” kata Markum.
Dia mencontohkan, ruang tata kota mulai dari Swakarsa sampai Arso 10 menjadi terhambat. Padahal jalan yang dirancang menjadi dua jalur dengan kontruksi beton ditargetkan rampung pada tahun ini.
“Rencananya pembangunan untuk tata kota untuk dua jalur yang seharusnya tahun ini, namun hanya bisa 1,5 Km dari Polres, nanti ke sini bisa sampai 10. Yang tiap tahunnya bisa 2,5 Km dan tahun ini Arso 7 sampai Swakarsa, Arso 1 sampai Arso 8 juga belum sampai dan sampai Arso 10, semuanya saya pakai beton,” terangnya.
Pria murah senyum ini pun menjelaskan tujuan kontruksi beton pada jalan agar kuat hinggga 15 tahun ketahannya.
“Jadi saya minta kesabaran dari masyarakat karena harus menunggu proses penganggaran setiap tahunnya. Jalan Kabupaten Keerom ini mencapai 1.706 Km. Kami berdua akan selesaikan itu jika masyarakat mempercayakan kembali kami memimpin daerah ini,” katanya.
Mengenai pembangunan Kantor Distrik di Arso 8, menurut Markum, harusnya dilakukan proses pembangunan namun karena pandemic Covid 19 mengharuskan untuk membatlkan pembangunan karena pemangkasan anggaran 60 persen dari Pemerintah pusat.
“Jadi anggaran tahun ini lebih pada kesehatan, dan ketahanan pangan bagi masyarakat. Itu sudah diatur dalam undang-undang. Dan saya yakin, keinginan masyarakat kami akan penuhi, termasuk pengadaan Ambulance,” ujarnya.
Markum mengacungkan jempol karena masyarakat di Kampung Dukwiya hamper semua mendapatkan bantuan di situasi pandemic Covid-19.
Sementara untuk dana desa, juga diberikan kepada masyarakat 15 persen. “Hanya bisa kami berikan 15 persen karena anggaran diberikan langsung dari pusat dan sudah diserahkan sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku,” katanya.
Namun Markum merasa yakin bahwa Kampung Dukwiya akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. “Daerah ini harus lebih baik dan pembangunan harus kelihatan,” pungkasnya.*