JAKARTA,wartaplus.com - Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar hingga kini masih terus melanjutkan programnya untuk selalu memberikan dukungan terhadap anak Papua dalam bidang pendidikan. Ini kembali dibuktikan oleh Billy Mambrasar dan Tim memberikan respon permintaan bantuan dari mahasiswa Papua di beberapa kota studi yang mengalami masalah terutama setelah dan pembatasan sosial karena pandemi Covid-19.
Pemasangan Wifi di asrama mahasiswa Papua tersebut merupakan salah satu inisiatif dari Tim Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, dengan menggunakan uang gajinya dan gaji timnya. Anggota tim dari Staf Khusus Billy Mambrasar adalah: Nanny Uswanas (asal Fakfak), Sonya Uniplaita/Mahuze (Asal Merauke) dan Annes Faidiban (Asal Manokwari).
Sebagaimana yang dirasakan dengan adanya wabah virus Covid-19 di Indonesia, mahasiswa asal Papua pada berubahnya sistem kegiatan belajar akademik dilakukan secara daring. Dengan kebijakan sistem baru tersebut, maka diperlukan adanya kebutuhan nilai giga byte lebih tinggi untuk koneksi internet yang baik. Kebutuhan tambahan tersebut cukup memberatkan mahasiswa Papua secara ekonomi.
“Serta penambahan biaya penunjang kegiatan belajar yang dirasa cukup memberatkan banyak pihak khususnya mahasiswa asal Papua yang tengah mengenyam pendidikan di Jakarta. bukan hanya biaya kebutuhan seperti sewa tempat tinggal dan konsumsi sehari-hari yang menjadi beban tanggungan mereka, kini kebijakan kuliah daring harus menjadi satu tanggungan besar yang menjadi dilema untuk mereka hadapi,”ujar Billy, Kamis (10/9).
Ungkap dia, pertimbangan dalam mengedepankan kebutuhan pangan atau kuota internet untuk kebutuhan studi, dimana keduanya merupakan yang terpenting saat ini harus di prioritaskan. Sedang perekonomian di masa pandemi sangatlah membuat semua kalangan khususnya mahasiswa harus ikat pinggang sekuat mungkin.
Terlebih, hal ini menjadi kendala bagi banyak mahasiswa papua karena sebagian besar bergantung baik pada beasiswa pemerintah pusat melalui program afirmasi maupun beasiswa pemerintah daerah. Dimana, beasiswa yang mereka terima tidak cukup guna memenuhi kebutuhan dasar terlebih lagi untuk bisa membeli kuota internet.
Respons tersebut berupa pemasangan wifi di tempat tinggal terpadu seperti asrama, serta membelikan paket data/kuota internet kepada beberapa mahasiswa asal Papua yang tengah berkuliah di Jakarta.
Billy Mambrasar mengungkapkan, alasan pemasangan Wifi tersebut karena kami melihat urgensi kebutuhan yanga harus segera dijawab, permintaan dari mahasiswa yang tinggal di asrama membutuhkan koneksi internet yang cepat serta stabil.
“Melihat dalam waktu dekat beberapa kampus akan memulai perkuliahan secara virtual yang akan dimulai sesegeranya, September ini. Pemasangan Wifi hingga saat ini masih menggunakan biaya yang bersuber dari kas tim kontribusi kami dan tim, yang terkumpul dari menyisihkan gaji ,”ujranya
Billy Mambrasar, pria kelahiran Serui, kepulauan Yapen, Papua ini pun sedang mencari dukungan terutama kepada beberapa Internet Service Provider (ISP) nasional, untuk mendukung inisiatif mereka agar dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan dalam skala yang lebih besar sehingga lebih banyak banyak mahasiswa/asrama yang bisa dijangkau kedepannya.
Sampai saat ini sudah 4 Asrama yang menjadi rumah bagi lebih dari 100 mahasiswa Papua yang sudah dipasang Wifi serta 30 mahasiswa di Jakarta yang dikirim kuota 2GB.
"Kami berharap semua asrama mahasiswa Papua dapat terkoneksi internet cepat, untuk itu kami terus berupaya mencari dukungan baik kepada pemerintah, BUMN maupun pihak swasta," jelas Billy Mambrasar menerangkan misinya bersama tim.
Saat ini pun Billy Mambrasar dan Tim masih melakukan pembahasan untuk pemasangan Wifi gratis dengan salah satu asrama mahasiswa Papua di Jakarta, yang dihunia mahasiswa asal Papua sejumlah hampir 100 orang dan juga di Bandung. Tidak ada persyaratan khusus bagi asrama Papua yang akan dipasangkan Wifi gratis tersebut. Billy Mambrasar bersedia membantu sesuai dengan permintaan dan kebutuhan asrama.
Billy Mambrasar dan Tim segeta turun langsung ke asrama yang mengajukan permintaan, berdiskusi dan melihat secara langsung kondisi asrama tersebut. Memastikan jumlah mahasiswa yang berada diasrama, serta memastikan penghuni asrama bersedia menerima letaknya diinstalasi Wifi. Hal itu juga bertujuan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dengan besaran bandwith yang mencukupi.
Kunjungan langsung ke asrama itu sudah dimulai sejak bulan Maret 2020, dengan mendatangi asrama dan menyampaikan beberapa bansos berupa sembako. Kemudian di bulan Augustus 2020 dilaksanakan program pemasangan Wifi gratis.