JAYAPURA,wartaplus.com - Pasca Kejadian pembunuhan sadis beruntun yang terjadi di Dekai Kabupaten Yahukimo, berdampak pada pencopotan AKBP Ignatius Benny Ady Prabowo sebagai Kapolres Yahukimo .
Berdasarkan surat Telegram Kapolda Papua, AKBP Ignatius Benny Ady Prabowo akan di mutasikan sebagai Wadirpamovid Polda Papua, sementara yang menggantikan posisi Kapolres Yahukimo yakni AKBP Deni Herdiana yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Mamberamo Tegah.
Sementara itu Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM.Kamal dalam rilis yang diterima, Rabu (2/9) pagi, menyebutkan promosi jabatan dilingkungan Kepolisian merupakan hal biasa sebagai penyegaran dan pembinaan karier bagi anggota Polri serta merupakan kebutuhan organisasi khususnya di Polda Papua.
Diketahui kasus pembunuhan sadis beruntun di Dekai Kabupaten Yahukimo terjadi pada 11 agustus yang menewaskan Staf KPU Hendry Jovinski, sedangkan pada 20 agustus kasus serupa terjadi kembali yang menewaskan Muhammad Toyib, sedangkan 26 agustus Yusan Warga Jalan Parasiso Pun tewas di bantai secara sadis ketika melintas di kalibuatan Disterik Dekai.
Hingga saat ini, kasus pembunuhan sadis tersebut masih dalam penyilidikan pihak kepolisian. Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw beberapa waktu lalu pun telah mengumumkan pelaku pembunuhan sadis terhadap Staf KPU Hendry Jovinski yang terjadi di kawasan Jembatan Brasa Kecil, Kali T Distrik Dekai, Yahukimo.
Menurut Kapolda Pelaku di ketahui merupakan eks TNI yang dipecat lantaran telibat kasus penjualan amunisi kepada kelompok criminal bersenjata di wilayah Mimika pada tahun 2018 silam. Pelaku pembunuhan yang teridentifikasi kuat bernama Ananias Yalak alias Senat Soll dan kini sudah masuk terbitan daftar pencarian orang Polres Yahukimo.
Selain melakukan penyilidikan dan pengejaran terhadap para pelaku pembunuhan, sejauh ini pihak kepolisian di Yahukimo yang dipimpin oleh Dirkirmsus Polda serta Dansat Brimob Polda Papua genjar lakukan razia dan swiping senjata tajam. Alhasil puluhan senjata tajam disita bahkan ironisnya ada beberapa barang bukti yang disita bercorakan bintang kejora dan dokumen separatis.*