TEMBAGAPURA,wartaplus.com - Selaras dengan tema HUT ke-75 Republik Indonesia “Indonesia Maju”, PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali menunjukkan dukungan perusahaan dengan terus berkontribusi bagi Indonesia, termasuk di tengah pandemi. Kontribusi ini, yang diberikan di berbagai aspek seperti ekonomi, kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, dan pembangunan infrastruktur, semakin nyata terlihat setelah 51% saham PTFI resmi dimiliki oleh Pemerintah Indonesia di bawah naungan MIND ID.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, mengatakan, pandemi mengharuskan seluruh elemen masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru, agar bersama kita dapat membantu menekan tingkat penyebaran virus dan mendukung kemajuan Indonesia di berbagai aspek. Situasi ini pun mendorong PTFI untuk bertransformasi, baik dari sisi operasional maupun kontribusi.
Sejumlah transformasi tersebut di antaranya adalah dengan membuat prosedur dan sistem rotasi kerja yang lebih fleksibel (kerja dari rumah bagi karyawan Jakarta) serta minim personel (mengurangi jumlah orang di area operasi dalam satu waktu kerja yang sama), sehingga mampu memperkuat perlindungan kesehatan dan keselamatan karyawan.
“Melalui prosedur dan sistem ini, kegiatan operasi kami berjalan normal dan aman. Pada semester 1-2020, produksi tembaga mencapai 321 juta pon atau meningkat 18,88%, sementara produksi emas mencapai 341.000 ons atau tumbuh 7,91% yoy. Dari sisi non-operasi, tingkat produktivitas karyawan pun meningkat. Angka ini menunjukkan bahwa keluarga besar PTFI siap menyambut proses adaptasi kebiasaan baru,” lanjut Tony dalam Virtual Media Briefing: "Dari Timur Untuk Indonesia Maju", Senin (17/8) siang.
Hasil ini membantu PTFI untuk terus menggerakkan roda perekonomian, menjaga kestabilan industri, dan meningkatkan kesejahteraan komunitas di sekitar wilayah kerja perusahaan. Sepanjang pandemi sendiri, PTFI terus menjaga 29.201 lapangan kerja bagi karyawan dan kontraktor perusahaan yang 97%-nya berasal dari Indonesia, serta memberi bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19 di sekitar area kerja yang telah mencapai nilai lebih dari 21 miliar rupiah.
Selain itu, PTFI juga menyediakan fasilitas kesehatan bagi karyawan dan masyarakat di sekitar area operasi perusahaan, seperti dengan menyediakan alat rapid test dan PCR test, menambah kamar perawatan dan isolasi di Rumah Sakit Tembagapura dan Klinik Kuala Kencana, serta membangun fasilitas laboratorium pengujian RT-PCR untuk konfirmasi diagnosis COVID-19. Bantuan lain yang diberikan adalah memfasilitasi pengiriman bantuan kebutuhan medis, pengiriman bantuan bahan makanan, dan pengiriman peralatan kesehatan yang dibutuhan dalam penanganan Covid-19. Baru-baru ini (7/8), PTFI juga memfasilitasi pengiriman 70 ventilator atau alat bantu pernapasan dari University of Rhode Island (URI), Amerika Serikat untuk diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Papua.
Seluruh inisiatif tersebut memperkuat kontribusi PTFI yang sejak 1992 – 2019 telah berkontribusi sebesar USD 45,8 miliar (sekitar Rp664,1 triliun) terhadap perekonomian Indonesia, dan sebesar USD 1,73 miliar (sekitar Rp25,1 miliar) untuk program-program pengembangan, dan pemberdayaan masyarakat, serta melakukan pembangunan infrastruktur seperti lebih dari 3.000 rumah dan penyediaan aliran listrik bagi masyarakat di sekitar area kerja perusahaan. Terhitung sejak 2019 sampai dengan 2041, PTFI pun telah menganggarkan dana investasi senilai USD15,1 miliar (sekitar Rp218,9 triliun) untuk pengembangan kegiatan operasi dan penguatan kontribusi bagi Indonesia maju, agar dapat mencapai target baru PTFI di tengah pandemi, yaitu produksi aman dan berkelanjutan.
Nilai-Nilai Perusahaan
Salah satu faktor utama pendukung keberhasilan PTFI dalam memberikan kontribusi di tengah pandemi adalah adanya nilai-nilai perusahaan yang dijunjung tinggi oleh seluruh karyawan PTFI. Nilai tersebut dikenal sebagai SINCERE (Safety - Integrity - Commitment - Respect - Excellence). “Perjalanan panjang PTFI selama lebih dari 50 tahun terakhir tidak lepas dari aneka tantangan. Meski demikian, PTFI mampu mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan menorehkan sejumlah pencapaian berkat nilai-nilai perusahaan yang diadaptasi secara baik oleh seluruh karyawan,”kata Tony.
Oleh karena itu, bertepatan dengan HUT ke-75 Republik Indonesia, PTFI memperkuat kembali penerapan SINCERE dengan menyelenggarakan rangkaian aktivitas virtual yang dapat mengingatkan mengenai pentingnya SINCERE, sehingga transformasi PTFI di tengah pandemi dapat berjalan lancar.
Founder Rumah Perubahan, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., mengatakan, di seluruh dunia, perusahaan tambang emas dan tembaga beroperasi di daerah yang sulit dijangkau, harus membangun infrastruktur sendiri yang rumit dan penuh dengan resiko, baik safety maupun politis. “Perjalanan PTFI melewati tantangan-tantangan itu sampai kembali ke ibu pertiwi sebagai pemegang saham kendali patut kita syukuri. Tantangan akan selalu hadir, penguatan nilai SINCERE di tengah pandemi adalah hal yang tepat untuk dapat membangun solidaritas dan kebersamaan untuk saling menguatkan dan mampu menghadapi setiap tantangan,”ujarnya.*