Ini Dia Gerakan Konkrit Pekerja Hulu Migas di Masa Pandemic Covid-19

Perwakilan jurnalis saat mengikuti rapid test di Kota Sorong /Ola

SORONG, wartaplus.com - Tidak berdiam diri di masa pandemic Covid-19, para Pekerja Hulu Migas membentuk gerakan yang dinamakan Gerakan Setitik Kasih (GSK). Terus bergerak dan berbagi menjadi tujuan puluhan pekerja Hulu Migas ini.

Kali ini GSK memberikan kesempatan kepada beberapa tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk melakukan uji cepat atau rapid test Covid-19 tanpa pungutan biaya. 

Kegiatan rapid test Covid-19 gratis yang dilakukan selama 3 hari, sejak tanggal 3 sampai 5 Agustus 2020, dilaksanakan oleh tenaga medis yang berkompetensi di kantor ASP lantai dua, Jalan Arfak no.8 Papua Health Institute Sorong, Rabu (5/8).

Rapid test dilakukan kepada 25 orang peserta yang sudah terjaring yang terdiri dari tokoh agama, jurnalis dan para pemangku kepentingan di wilayah Sorong Raya.

Koordinator GSK, Dolmince Karsau, Magdalena Dimara dan Donabela Ayatanoi, tiga srikandi asli Papua itu mengungkapkan alasan membentuk GSK adalah keterpanggilan untuk terus berbagi kasih kepada sesama dalam masa pandemik Covid-19. 

Magdalena menyebutkan bahwa gerakan ini adalah salah satu bentuk kepedulian kecil dari para pekerja hulu migas wilayah Papua dan Maluku. Dimana mereka mencoba terus bekerja dan mendorong agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa terjangkau. 

“Kami berupaya agar kegiatan donasi ini terus bisa diadakan selama masa pandemic, tentunya dengan harapan semakin banyak sentuhan kasih dari individu individu pekerja hulu migas lainnya, agar dapat mengurangi dampak yang mungkin ada bagi masyarakat akibat Covid- 19” ungkap Magda, panggilan sapaannya.

Disela-sela melakukan pengambilan sample darah untuk keperluan test covid, Dr. Ryan Kurniawan menyampaikan pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan sample darah adalah untuk melihat antibody manusia dimasa lalu. Apakah dalam 2 minggu terakhir sudah kena sehingga reaktif terhadap virus corona. Hasil rapid test dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM dalam darah.

"Jika ada maka hasil rapid test dinyatakan positif ada infeksi, tetapi bukan diagnosis yang mengambarkan infeksi Covid – 19. Validitas Rapid test ini hanya berlaku selama tujuh hari,”ujar Dr. Ryan.

Sementara itu, Pendeta Joz Tutuharima, yang ditunjuk oleh Ketua klasis Raja Ampat Tengah, sebagai keterwakilan tokoh yang kerap terus beraktifitas ditengah pandemik serta berkesempatan melakukan test, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gerakan setitik kasih peduli Covid-19  yang sudah bekerja keras dalam menyelenggarakan kegiatan sosial untuk berbagi dan melayani dengan kasih bagi masyarakat.

“Ini sangat baik sekali, karena sudah membantu masyarakat. Kegiatan ini harus terus didukung sehingga masyarakat lebih sadar akan kesehatan dan tidak kawatir dalam menghadapi pandemi Covid-19,”tutur Pendeta Joz Tutuharima penuh harapan.*