JAYAPURA,wartaplus.com- Provinsi Papua secara umum tingkat penyebaran yang ada di Provinsi Papua lumayan besar dan Kota Jayapura menjadi wilayah terbanyak kasus positif Covid-19.
“Sudah ada 25 orang yang meninggal di Provinsi Papua, sebagai pimpinan untuk memutus mata rantai Covid 19 maka ini bukan hanya tugas pemerintah dan TNI-Polri saja tetapi semua masyarakat,”ujar Wakil Gubernur Provinsi Papua Klemen Tinal, SE,.MM, Kamis (6/8/2020) pukul 13.45 WIT di Room Cendrawasih Swissbell Hotel Kota Jayapura dalam kegiatan Coffee Morning Forkopimda Provinsi Papua Bersama Ketua RW Se-kota Jayapura dengan Thema " Bekerja Bersama Mengendalikan Covid-19 di Kota Jayapura”
Kata dia, pembatasan yang kita lakukan bukan berarti adalah kita melarang untuk masyarakat bekerja, tetapi ini merupakan wujud kepedulian kita terhadap sesama dalam memutus penyebaran Covid-19.
Masa Inkubasi hanya 14 hari maka dari itu kami meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan saya yakin dalam waktu 14 hari kita mengikuti protokol kesehatan maka tingkat penyebaran Covid-19 akan menurun.
Kunci ada di RW sekitar, bukan di pemerintahan apa bila RW bisa mendorong untuk membantu kami saya yakin hari ini tingkat penularan akan segera menurun.
Kota Jayapura adalah wajah Papua dan kita harus bangga menjadi warga Kota Jayapura, jadi Kota Jayapura harus menjadi contoh untuk Kabupaten yang ada di Provinsi Papua.
“Rumah Sakit Provita sudah tutup karena perawat hingga dokter pun terjangkit, artinya ini fakta bahwa Covid-19 ada di tengah kita. Pola pikir kita atau mindset kita yang di rubah yaitu mengikuti standar keamanan pencegahan penularan Covid-19 melalui mekanisme yang sudah kita atur. Tugas Pemuda anti corona yang kita ambil di RT dan RW untuk menyampaikan kepada masyarakat yang berada di daerah tempat tinggal mereka. RW adalah pemimpin di wilayahnya masing-masing jadi kita harus biasakan dengan tindakan-tindakan yang baik untuk mendisiplinkan masyarakat kalau tidak bisa akan di lakukan melalui jalur hukum,”tandasnya.
Kata dia, agar di pahami oleh RT dan RW ini adalah inisiatif diri kita, warga masyarakat yang baik jangan mau kalah dengan orang-orang yang melakukan tindakan salah apa bila mereka yang berjualan minuman keras melakukan perlawanan segera di laporkan maka akan di lakukan tindakan hukum oleh Kepolisan.
“Warga masyarakat yang mau melaporkan kepada pihak kepolisian juga harus memperlihatkan bukti sehingga Kepolisian bisa dengan mudah melakukan penangkapan dan penahanan. Usulan untuk alat pengukur suhu tubuh akan kita tindaklanjuti dan stok yang ada akan kita serahkan semua ke RT dan RW,”ujarnya.
Wakapolda Papua Brigjen Pol. Drs. Yakobus Marjuki dalam kesempatannya mengatakan bahwa semua negara disibukkan dengan penanganan Covid-19 maka dari itu kuncinya adalah kita harus berani untuk melawan Covid-19, Papua saat ini memang yang terpapar covid-19 sangat tinggi namun tingkat kematian sangat rendah sehingga ini menjadi keberhasilan untuk Provinsi Papua.
“Ini adalah jawaban bagi kita semua karena telah membentuk RW tangguh sehingga ini adalah inovasi yang sangat bagus dari pemerintah Provinsi Papua. Sebagai negara dan bangsa yang bermartabat adalah kendala kita jadikan peluang sebagai bentuk Pemuda Anti Corona. Kuncinya adalah protokol kesehatan harus kita patuhi dan pencanangan RW tangguh harus kita lombakan,”ujarnya.
Dikatakan, kami dari Polda Papua sangat mendukung kebijakan dari pemerintah Provinsi Papua dan menyangkut dengan peredaran minuman keras akan kami tindak tegas bagi yang tidak mempunyai surat ijin namun bagi yang mempunyai ijin harus kita patuhi dan hormati karena pemerintah daerah mempunyai perda tersendiri.
“Tolong bagi warga masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan terutama bagi warga yang sudah di lakukan Swab. Kita harus akui bahwa kita masih banyak kekurangan dalam menangani covid-19 ini, saya ingatkan apabila berkumpul agar tetap memakai masker agar tidak menjadi cluster penyebaran Covid-19 yang baru,”ujarnya.*