JAYAPURA, wartaplus.com - Sebanyak 140 tenaga medis di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom dinyatakan positif terpapar COVID-19.
Para tenaga medis yang positif COVID-19 terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan tenaga laboratorium.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Papua, Silwanus Sumule, mengatakan, jumlah terbanyak tenaga medis terpapar virus corona berasal dari RSUD Jayapura sebanyak 63 orang. Sementara lainnya tersebar di sembilan rumah sakit yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom.
“ Kami ingin sampaikan bahwa petugas kesehatan kita yang dinyatakan positif COVID-19 sebanyak 140 orang. Angka tertinggi didapatkan di RSUD Jayapura dengan jumlah kasus sebanyak 63 orang,” katanya kepada pers di Kota Jayapura, Jumat (3/7) lalu.
Dikatakan, dari 140 tenaga medis yang terpapar COVID-19, 60 orang dinyatakan sembuh dan 80 lainnya masih dalam perawatan di sejumlah rumah sakit.
“Kita mengucap syukur dari 140 tenaga medis yang positif COVID-19, ada 60 orang yang dinyatakan sembuh, sementara 80 lainnya dalam perawatan. Meraka berasal dari 10 rumah sakit yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Keerom,” terangnya.
Kepada 80 tenaga medis yang masih dalam perawatan, Silwanus menghimbau agar tetap semangat, tetap patuhi protokol kesehatan, dan mengikuti pengobatan secara teratur sehingga cepat sembuh.
“Kepada teman-teman yang masih menjalani perawatan, kami tim satgas COVID-19 tetap bersama dengan kalian. Tetap semangat, jangan takut, Tuhan bersama kita. Tetap patuhi protokol kesehatan, dan mengikuti pengobatan secara teratur sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa dinyatakan sembuh,” pesannya.
Dengan meningkatnya tenaga medis yang terpapar COVID-19, Silwanus meminta kepada masyarakat yang datang berobat ke Puskesmas dan Rumah Sakit untuk jujur kepada tenaga medis.
“Masyarakat harus jujur menyampaikan ketika bertemu dengan petugas kesehatan. Dengan menyampaikan kondisi klinis pasien kepada petugas kesehatan, maka petugas kesehatan kita akan mampu sedini mungkin menemukan, memasikan bahwa yang bersangkutan positif COVID-19 dengan melakukan pemeriksaan tambahan. Kejujurnan merupakan hal yang penting bagi kami petugas kesehatan dalan mendiagnosis penyakit ini,” pesannya.
Selanjutnya, masyarakat juga diminta untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan sebagai kunci penanganan COVID-19 di Bumi Cenderawasih.
“Masyarakat harus disiplin dalam menggunakan masker, disiplin untuk tidak berkumpul dalam jumlah yang banyak, menjaga jarak dan disiplin dalam hal batuk, bersin dan sebagainya. Intinya mengikuti protokol ksehatan menjadi bagian penting dalam penanganan COVID-19 di Papua,” imbaunya
Silwanus juga mengingatkan bahwa COVID-19 bukan aib, sehingga masyarakat diminta untuk tidak menutup diri.
“Kalau seseorang terkena COVID-19, ini bukan aib bagi dirinya dan keluarga. Ini kondisi pendemi yang bisa kena siapa saja baik pemimpin, dokter, tenaga kesehatan, politisi dan profesi lainnya bisa saja terpapar virus ini. oleh karena itu jika merasakan gejala-gejala seperti COVID-19 segera periksakan diri sehingga penyakit ini bisa ditangani secepat mungkin agar bisa sembuh,” tandasnya.
Sementara itu, data Satgas COVID-19 Papua mencatat hingga Sabtu (4/7) malam jumlah warga terpapar COVID-19 di Provinsi Papua sebanyak 1.937 kasus, dengan rincian 991 orang dalam perawatan, 926 dinyatakn sembuh dan 20 orang meninggal dunia.**