WARTAPLUS - Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kota Cilegon ambrol sedalam lima meter. Akibatnya, akses menuju Anyer maupun menuju Kota Cilegon, ditutup total hingga waktu yang belum ditentukan.
Perbaikan jalan masih dilakukan pihak Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Cilegon, Banten.
"Sampai perbaikan selesai dan kami siapkan jalur alternatifnya. Kami harapkan cepat juga tindakan dari PU (Kementerian PUPR) dan pemerintah daerah (Kota Cilegon). Karena akses ini juga kan diperlukan masyarakat," kata Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Tri Julianto Djatiutomo, Rabu, 25 April 2018.
Dia menjelaskan, ambrolnya jalan itu karena gorong-gorong tak mampu menahan derasnya debit aliran air hujan. Warga pun dilarang melintas, meski dengan berjalan kaki untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Amblasnya cukup parah, bawahnya bolong, isinya beton aja. Ditutup total, motor, orang, mobil enggak boleh lewat sini," jelasnya.
Hujan yang mengguyur Kota Cilegon sejak Selasa malam, 24 April 2018 juga merendam seluruh kecamatan yang berjumlah delapan. Sementara itu, wilayah terparah di Perumahan Praja Mandiri yang berlokasi di Kecamatan Cibeber. Ketinggiannya mencapai 1,5 meter.
Banjir di Kota Cilegon yang terjadi sejak pukul 09.00 WIB, berkisar 50-150 sentimeter. Selain hujan, banjir diperparah dengan kiriman air dari wilayah pegunungan di Mancak, Kabupaten Serang, Banten.
"Masalah data (korban banjir dan rumah terendam), kami masih mendata ulang. Karena kami tadi hanya memegang alat komunikasi. Terkait data, kami berkomunikasi dengan pak lurah dan camat," kata Afuh, kepala Seksi tanggap darurat BPBD Cilegon, Rabu, 25 April 2018.
Tiga wilayah terparah banjir berada di Kecamatan Cibeber, Jombang, dan Grogol. Bahkan banyak kendaraan yang ikut terendam banjir.
Bahkan BPBD menerima informasi ada warga yang hanyut terbawa arus air banjir hingga ke Sungai Cibeber. Karena sudah malam, maka proses pencarian akan dilakukan besok, Kamis 26 April 2018. [net]