Hadiri Giat Reses MRP, Kapolda Papua Paparkan Hal Ini

Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw hadiri giat reses MRP di kanto Kementerian Agama Kota Jayapura, Kamis (25/6)/dok.Humas Polda Papua

JAYAPURAwartaplus.com –Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw menghadiri giat Reses Majelis Rakyat Papua (MRP) yang digelar di Aula kantor Kementerian Agama Kota Jayapura, Kamis (25/6) pagi

Giat reses MRP masa sidang Triwulan II tahun 2020 mengusung tema "Membangun Kerukunan Umat Beragama di Masa Pandemik Covid - 19 Untuk Papua Tanah Damai".

Kapolda Papua dalam kesempatan itu memaparkan berbagai hal diantaranya terkait perkembangan Covid-19 di Bumi Cenderawasih dan situasi Kamtibmas saat ini termasuk didalamnya sejumlah kasus gangguan keamanan yang terjadi dalam setahun terakhir dan bagaimana langkah penanganan yang telah dilakukan oleh Polda Papua

"Forum seperti ini bagus, tujuannya adalah bagaimana agar kita sebagai pemimpin di masing masing komunitas, paguyuban masyarakat dan agama bisa sering duduk bersama dalam membangun komunikasi sekaligus membuat saran yang konstruktif," kata Kapolda Waterpauw

Soal penyebaran covid-19, menurut Waterpauw, kian masif dan meningkat

Hingga  24 Juni 2020 tercatat 1.551 kasus positif yang tersebar di 15 Kabupaten dan 1 Kota di Provinsi Papua.

Kabupaten yang baru terdapat kasus positif yaitu Kabupaten Yalimo (2 kasus) dan Puncak Jaya (1 kasus).

Sedangkan kabupaten yang telah seluruh pasiennya telah sembuh yakni kabupaten Merauke, Supiori dan Mamberamo Tengah.

Menurut Waterpauw, akibat pandemi covid-19 telah merubah berbagai tatanan kehidupan sosial keagamaan masyarakat 

"Tadinya ibadah berjamaah di tempat ibadah, karena pandemi harus beribadah di rumah masing masing," tutur Kapolda

Akibat pandemi juga telah menghancurkan perekonomian masyarakat, salah satu dampaknya angka pengangguran bertambah, harga bahan pokok naik dan pendistribusian bansos yang tidak merata.

Lalu soal stabilitas keamanan, urai Kapolda, selama masa pandemi angka kriminalitas alami penurunan, namun kejahatan seperti Curas, Penganiayaan dan Pengrusakan Meningkat, termasuk gangguan keamanan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB)

Langkah Penanganan

Adapun lngkah-langkah yang telah dilakukan Polda Papua dan jajaran yaitu melaksanakan operasi Aman Nusa Dua (operasi kepolisian penanganan bencana non alam) dengan Sub Satgas Deteksi, Pencegahan, Penanganan, Rehabilitasi, Gakkum, Ban Ops dan Dapur Umum, Membentuk tim reaksi cepat penanganan covid-19 dan melaksanakan program Kapolri penyiapan beras Polri untuk masyarakat terdampak pandemi covid 19.

Kapolda juga menguraikan Empat Bingkai Menjaga Kerukunan Nasional yaitu Politik, Yuridis, Sosiologis dan Tologi

"Harapan saya yaitu kita membangun komunikasi yang baik agar dapat hidup rukun di atas tanah Papua," kata Kapolda

"Untuk kerukunan umat beragama jangan membuat stigma yang tidak menyenangkan pihak lain tetapi marilah kita jalankan Tugas kita di bidang masing-masing untuk memajukan tanah Papua," ajaknya

Kapolda mengapresiasi pelaksanaan giat reses MRP ini. Menurut dia, ini sebuah upaya inisiasi yang sangat baik dimana dalamnya dapat mencurahkan kekecewaan maupun kepuasan bisa dibicarakan dengan baik, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas dan objektif, saya harap ke depan lebih intens lagi

"Saya harap agar para pemimpin menjadi corong untuk meneruskan ke masyarakat dimana kita ada untuk kita dan kita ada untuk masyarakat kita," harapnya

Kementerian Agama

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura Abdul H. Jusuf, S.Ag dalam kesempatannya mengatakan bahwa populasi penduduk Kota Jayapura kurang lebih 422.000 jiwa yang terdiri dari berbagai agama, suku dan rasa.

"Oleh karena itu Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura dalam konteks ini melakukan suatu pembinaan untuk mencapai target kerukunan umat beragama di Kota Jayapura," tukasnya

Dengan adanya kegiatan seperti ini, akan dibuat suatu format presentasi dari berbagai jejak pendapat yang disampaikan oleh para tokoh adat, masyarakat dan agama melalui Forum Panguyuban dan Agama Lintas Nusantara.

"Dengan sebuah upaya bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan apabila di kerjakan secara bersama sama," kata Abdul.

Pokja Agama MRP

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Papua Dr.H. Toni Wanggai, S.Ag, M.A mengatakan bahwa kegiatan reses MRP khususnya Pokja Agama rutin dilaksanakan tiga bulan sekali, dimana bertujuan untuk mendengarkan dan menampung semua aspirasi masyarakat dalam bidang keagamaan.

"Jadi aspirasi masyarakat yang nantinya kami bahas kembali dan selanjutnya diteruskan kepada pemangku-pemangku kepentingan atau Stakeholder di Papua," bebernya.

Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka menyikapi situasi dan kondisi yang saat/belakangan ini berkembang di Papua

"Sehingga diharapkan kita dapat bersama-sama mencari solusi untuk menyelesaikan semua persoalan yang selanjutnya akan kita rumuskan demi membangun Papua menjadi Tanah Damai," harapnya.

Staf Ahli Presiden

Sementara itu Staf Ahli Presiden RI Deputi V Bidang Politik,Hukum, Keamanan, HAM dan Otsus Aceh-Papua menyampaikan kehadirannya untuk memantau dan mengamati peran para penyelenggara negara serta penegakkan hukum. 

"Apapun masalahnya negara harus hadir memberikan jaminan dan kepastian hukum, kita akan menindaklanjuti proses perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat kerukunan, sejauh mana progres penanganan para korban kerusuhan di Papua," jelasnya.

Mendorong untuk dilakukan musyarawah atau konferensi antar umat beragama dan suku.

"Hal ini utk menepis isu - isu rasis. Modal budaya yang kita punya seperti Raja Ampat dan Fak Fak perlu untuk terus dikembangkan," terangnya

Di akhir acara, Kapolda secara simbolis menyerahkan bantuan sosial berupa sembako kepada perwakilan paguyuban yang hadir.**