MIMIKA, wartaplus.com –Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menghadiri tatap muka bersama unsur Muspida, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, para Ketua Kerukunan dan paguyuban se-Kabupaten Mimika, Senin (22/6) malam
Acara tatap muka diawali dengan sambutan oleh Wakil Bupati Mimika, John Rettob yang menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kapolda dan rombongan yang telah berkunjung ke Kota Emas Mimika.
Dia menjelaskan, selama masa pandemi Covid-19 pemerintah daerah telah melakukan pembatasan sosial yang berdampak pada menurunnya tingkat kriminalitas .
Meski begitu, Wabup Jhon tetap mengimbau kepada masyarakat tidak boleh lengah dan tetap waspada
“Diharapkan bapak tokoh masyarakat yang hadir disini bisa menyampaikan kepada komunitas masyarakat nya masing masing agar kita sama sama menatap hidup yang baru dan bersama sama menjaga kamtibmas,” imbaunya .
Wabup menjelaskan, terkait penyebaran Covid-19 memang kasus positif masih saja ditemukan, namun tingkat kesembuhan justru lebih tinggi mencapai 72 persen.
“Angkapositif masih pada angka satu koma sekian persen saja. Artinya kondisi sedikit telah membaik maka kita menyesuaikan untuk menuju kehidupan yang baru,” tukasnya
Sementara itu Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw dalam arahannya mengatakan, sebagaimana kesepakatan bersama Gubernur, Forkopimda dan para Bupati/Wali Kota bahwa saat ini kita sedang menjalani tahap menuju hidup normal.
“Tentunya ini akan terus dikomunikasikan oleh Provinsi untuk ditindaklanjuti di daerah,” ujar Waterpauw.
Di kesempatan itu, Kapolda memberikan apresiasi kepada tenaga medis yang luar biasa sudah bekerja dengan baik.
“Saya ingin sampaikan bahwa presiden kita sudah menyampaikan melonggarkan PSBB agar kita mampu membangun ekonomi Indonesia dan bisa pulih kembali, itu harapan bapak presiden jadi keadaan saat ini ada sedikit pengendoran atau kelonggaran (relaksasi),” jelasnya.
“Ada pendapat para pakar bahwa kita tidak perlu takut. Dalam kecemasan kita perlu bangkit dan mempunyai semangat untuk melawan corona ini, yang sebelumnya kita agak tegang dan mempengaruhi psikologis kita. Karena dampak dari ini belum ada vaksin dan diperkirakan tahun 2021 baru bisa ada ditemukan oleh badan WHO,” jelas Kapolda panjang lebar
Kapolda berharap semua tokoh yang hadir terus bekerja keras menjaga situasi kamtibmas di tengah masa pandemic saat ini
“ Saya ingin kita lakukan apa yang diharapkan oleh bapak presiden untuk menjaga kondisi ini,” pintanya.
Dalam acara tatap muka, Kapolda memaparkan sejumlah kasus kasus besar yang terjadi selama dua tahun terakhir di Papua seperti kasus penembakan karyawan Istaka Karya (pekerja jalan trans papua) , kasus kerusuhan di Papua yang dipicu ujaran rasisme di Surabaya, beberapa kasus penembakan di area pertambangan Freeport dan kasus kekerasan lainnya oleh kelompok kriminal bersenjata.**