MULIA, wartaplus.com - Apel perdana gabungan di masa karantina wilayah fase ketiga kabupaten Puncak Jaya dihadiri ratusan ASN, Instansi Vertikal, CPNS, Tenaga Honorer dan Ormas berlangsung di halaman kantor Bupati, Senin (15/6) pagi.
Bertindak selaku Pembina Apel, Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, S. Sos, S. IP, MM melakukan inspeksi pasukan yang tampak renggang dengan jarak optimal masing - masing barisan antar OPD.
Bupati menanyakan satu persatu kondisi dan keadaan stafnya yang sejak karantina dilakukan masih tercatat beberapa stafnya tidak ada di tempat terhalang karantina lokal.
Bupati Yuni Wonda dalam amanatnya menyampaikan ungkapan syukur dan terima kasih kepada jajaran dan masyarakatnya. "Semenjak 23 Maret, awal karantina wilayah kita semua harus mengucap syukur kepada Tuhan YME karena hingga saat apel perdana ini belum ada masyarakat kita yang sakit atau yang meninggal dunia karena Covid-19 sampai hari ini karena merupakan hasil kerja koordinasi dan komunikasi yang kita semua bangun," ungkapnya seperti dikutip dari rilis Humas Puncak Jaya.
Kendati sudah memperbolehkan aktivitas terbatas khusus wilayah Puncak Jaya saja, Bupati mengimbau semua pihak untuk tetap siaga dan saling berkoordinasi serta menjaga komunikasi mempertahankan status Zona hijaunya
"Segala keputusan Bupati berasal dari hasil rapat lintas sektoral yang melibatkan banyak unsur, sehingga wajib kita laksanakan keputusan itu suka atau tidak suka. Zona hijau bukan menjadi alasan kita lengah tapi karena status siaga, maka siapa pun pun tidak ada yg dapat memastikan dan menjamin daerahnya bebas dari covid-19," kata Bupati Yuni.
Menyesalkan
Terkait itu, dirinya menyesalkan masih ada oknum masyarakat yang masih belum paham akan kebijakan terkait keluar masuk orang.
Bupati mengaku, masih ada yang berusaha mencari celah dengan memanfaatkan kedekatan beberapa pejabat. Namun demikian dirinya mengimbau bahwa keputusan tetaplah keputusan.
Bupati dalam beberapa kesempatan juga sangat intens menjelaskan secara detail terkait mekanisme bantuan yang diterima daerahnya, hal sensitif tersebut tidak jarang oleh oknum tertentu digiring dan diplintir untuk menyudutkan pemerintahannya.
Dirinya kembali stressing beberapa daerah yang berbatasan langsung dengan wilayahnya masih menunjukan peningkatan kasus Covid yang cukup signifikan sehingga pihaknya mengimbau jajarannya tetap waspada dan siap kapanpun dalam menghadapi Wabah Corona.
Terkait persoalan pelaksanaan Kegiatan fisik yang sempat terhenti karena wabah, Bupati Yuni Wonda memastikan tidak dapat berjalan sepenuhnya.
"Kita (Puncak Jaya) juga menjadi korban dampak pemotongan anggaran oleh Pemerintah Pusat (Kementerian Keuangan) sebesar Rp152 Miliar baik bersumber dana DAK, OTSUS, DAU, DDL," akunya. Pemberlakuan ini, lanjut Bupati menjelaskan terjadi pada semua Kabupaten/kota secara nasional. Hanya jumlahnya saja berbeda tergantung pada kemampuan daerah.
"Saya imbau Kepala OPD dapat cepat melakukan penyesuaian dan memberikan pemahaman yang baik kepada seluruh masyarakat," imbaunya.
Namun selaku kepala daerah memerintahkan jajarannya untuk tetap melakukan pelayanan publik kepada masyarakat dengan menerapkan aturan protokol kesehatan dengan baik dan disiplin
Bupati menutup arahannya dengan mengajak seluruh pihak banyak bersabar.
Apel gabungan berjalan lancar dan ditutup denban salaman ala "namaste" kepada seluruh jajarannya.(Adv)