Ingin Keluar Papua Naik Kapal? Pastikan Akses Daerah Tujuan Telah Dibuka

Kepala Dinas Perhubungan Papua, Reky Ambrauw (kiri) didampingi Kadiskominfo, Jerry Yudianto saat konferensi pers virtual, Kamis (11/6)/dok.Diskominfo Papua

JAYAPURAwartaplus.com - Pemerintah Provinsi Papua mengimbau warga yang ingin keluar Papua dengan menggunakan kapal laut untuk memastikan terlebih dahulu akses daerah yang dituju telah dibuka.

Imbauan ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Reky Ambrauw yang didampingi Kadiskominfo, Jery Yudianto dalam konfrensi pers secara virtual, Kamis (11/6) siang

Menurut Reky, meski akses keluar masuk orang ke Papua baik melalui transportasi udara, laut dan darat telah dibuka sejak 8 Juni lalu sebagaimana kebijakan Relaksasi Kontekstual Papua, namun pemerintah provinsi Papua tidak bisa memastikan bahwa daerah yang dituju juga telah terbuka aksesnya. 

Seperti wilayah Papua Barat yang hingga kini belum ada kepastian untuk membuka akses pelayaran dari dan ke Papua. 

"Kapal laut kami tidak merubah jadwalnya. Kapal akan berlayar sesuai jadwal yang sudah ada dan trayeknya seperti kapal Ciremai dari Jakarta, Surabaya, Makassar, Ambon masuk Sorong Manokwari, Biak Jayapura. Begitupun kapal Dobonsolo, itu trayeknya tidak diubah," aku Reky

"Kalau untuk masing-masing provinsi, kabupaten kembali kepada kebijakan daerah masing-masing seperti di Sorong mungkin belum, sehingga tidak mau turunkan penumpang dan tidak mau keluarkan penumpang," sambungnya

Oleh karena itu, dirinya mengimbau agar penumpang yang akan berangkat ke Sorong maupun daerah lainnya bisa mengecek jadwal kapal terlebih dahulu begitupun sebaliknya yang akan berangkat ke Jayapura.

"Apakah bisa diterima atau tidak di sana jangan sampai kami (pemprov Papua) telah memberikan izin keluar tapi sampai di Sorong tidak bisa diterima, nanti ini juga persoalan," kata Reky

Diakuinya, pemerintah provinsi Papua telah membangun komunikasi dengan pemerintah Provinsi Papua Barat dan pemerintah kota dan kabupaten yang akan disinggahi oleh kapal pelni.

"Jadi mereka (pemda) disana punya kebijakan sendiri, ada yang masih menerima, ada juga yang menerima dengan syarat, lalu ada juga yang masih mempertimbangkan. Karena posisinya mereka lebih tahu dengan alasan-alasan tertentu yang mereka sampaikan dan kami menghargai itu," akunya

Hingga berita ini diturunkan belum ada kepastian terkait rute kapal pelni yang akan ke Papua. Sementara pada Senin 15 Juni mendatang Kapal Dobonsolo akan tiba di Jayapura. Kebijakan membuka akses ini berlaku sejak 5 hingga 19 Juni 2020

Tercatat hingga hari ini Kamis 11 Juni 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Papua berjumlah 1.169 kasus, sembuh 330 kasus, dirawat 824 orang, meninggal dunia 15 orang. Sedangkan jumlah ODP sebanyak 3.283 orang, PDP 767 orang dan Tes PCR 7.404 orang.**