DPRP Mendorong Warga Saireri Dipulangkan dengan Kapal Perintis
JAYAPURA, wartaplus.com – DPR Provinsi Papua tengah mendorong agar warga dari wilayah Saireri yang tertahan di Jayapura akibat penutupan akses transportasi laut dan udara, bisa kembali ke daerah asalnya dengan menggunakan kapal perintis.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Anggota DPRP dari dapil Saireri, Boy M Dawir kepada pers usai pertemuan dengan perwakilan masyarakat Saireri di ruang rapat kantor DPRP, Selasa (9/6) siang.
“Kita sedang mendorong untuk warga Saireri bisa kembali menggunakan kapal perintis,” ujar Boy
Dia menjelaskan, saat ini ada dua unit kapal Perintis ‘Sabuk Nusantara’ yang siap melayani penumpang untuk rute terdekat wilayah Saireri antara lain ke Kabupaten Biak Numfor, Supiori, Waropen, Kepulauan Yapen, Mamberamo Raya
“Mungkin yang terjauh bisa ke Nabire dan Manokwari Papua Barat,” kata Boy
Menurut Boy, sebenarnya ada 5 unit kapal perintis yang siap berlayar. Namun tiga diantaranya harus melalui persetujuan Kementerian Perhubungan.
“Kalau dua unit kapal yang sudahsiap ini kan, hanya butuh persetujuan tingkat Provinsi. Sedangkan yang tiga unit lainnya itu harus persetujuan pusat. Tapi mudah mudahan malam ini, surat persetujuannya sudah turun, sehingga bisa digunakan lima unit,” jelasnya
Sementara itu untuk pelayaran ke arah wilayah Papua Barat, diakui Boy, masih dikoordinasikan dengan pemerintah Papua Barat.
“Untuk sementara kita masih mengurus yang ke arah sSaireri. Sehingga 5 kapal itu kita bisa mendukung baik Pemerintah Kabupaten maupun provinsi, kita bekerja bersama untuk mendorong warga biak waropen dan lainnya untuk bisa kembali,” jelasnya lagi
Begitu pula dengan kapal Pelni yang ke arah Papua Barat nanti kapalnya ada pada tanggal 15 Juni untuk rute perjalanan Jayapura – Serui – Sorong.
Disinggung soal persyaratan untuk para penumpang yang keluar dari Jayapura, Boy menegaskan, hanya dengan menunjukkan hasil tes Rapid dan surat rekomendasi dari Satgas Covid-19
Saat ini terdapat lebih dari 5.000 warga Saireri yang sudah mengikuti rapid tes. Mereka berasal dari wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura serta Keerom dan ingin kembali ke daerah asalnya.**