Sebanyak 38.415 Siswa SMP se-Papua Dinyatakan Lulus

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Christian Sohilait/Andi Riri

JAYAPURAwartaplus.com - Dari total 39.153 peserta ujian nasional tingkat SMP se-Papua tahun ajaran 2019/2020, sebanyak 38.415 siswa  dinyatakan lulus. 

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Christian Sohilait mengatakan, pengumuman kelulusan SMP dan Kejar Paket B  dilakukan serentak di 29 Kabupaten Kota se- Papua, Jumat (5/6).

"Untuk presentase kelulusan SMP tahun ini sebesar 98,12 persen dari 702 SMP yang tersebar di 29 kabupaten kota," ujar Christian kepada wartawan, Jumat (5/6).

Sedangkan untuk paket B, ungkap Christian, ada 164 sekolah yang menyelenggarakan dengan jumlah peserta sebanyak 3.087 orang, dan yang dinyatakan lulus sebanyak 2.842 siswa atau presentasenya 92,6 persen

"Untuk presentase dibandingkan tahun lalu, tahun ini cukup baik, karena tahun lalu itu presentasinya SMP tahun lalu 96 persen dan paket B, sebesar 62 persen namun sekarang (tahun 2020) SMP 98 persen jadi ada peningkatan dalam sisi banyak yang lulus," ungkap Christian

Sedangkan 2 persen yang tidak lulus, diakui Christian, setelah diikuti beberapa laporan di Kabupaten dan kota di seluruh Papua, ternyata ada peserta yang tidak mengikuti proses belajar selama 6 bulan, lalu ada juga karena meninggal

"Saya sedang cari tahu beberapa tempat yang tidak ikut selama 6 bulan ini, mereka disebabkan karena apa, karena dari data Ini beberapa di daerah pengunungan," ujar Christian

"Kita akan cek apakah ada pengaruh Covid-19 atau konflik, kontak senjata kita belum tau, yang jelas mereka dinyatakan tidak lulus," sambungnya

Mantan Sekda Lanny Jaya ini berharap, para siswa yang telah dinyatakan lulus dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA/SMK

"Harapan kami di masa Covid-19  anak anak ini tidak boleh nganggur, tidak boleh tidak melanjutkan sekolah. Mereka harus bersekolah Walaupun di tengah pandemik Covid-19," harapnya

Christian menambahkan pihaknya juga akan melakukan evaluasi saat penerimaan siswa baru.

"Kita harap seluruh SMA/SMK yg ada di Papua dapat menampung mereka yang lulus. Kalaupun ada pindahan dari luar Papua itu persentasenya sangat kecil, dan kita harapkan jumlah tersebut akan masuk ke jenjang berikutnya,"pungkasnya.**