MULIA, wartaplus.com - Tiga bulan berlalu setelah karantina wilayah oleh Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya, Bupati Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke pasar sentral Mulia, Kamis, (04/6).
Dalam sidak tersebut, Bupati Puncak Jaya yang di dampingi oleh Ketua pasar, Rustam dan wakil mengunjungi kios-kios serta berbincang dengan para pedagang
Di kesempatan itu, Bupati juga mengecek kelengkapan apotik serta prosedur pengambilan/pembelian obat.
Salah satu pemilik apotik, mengaku, kelengkapan obat obatan di apotiknya memadai.
"Terkait pembelian obat, kami biasa minta resep terlebih dahulu,"akunya
Menjawab pernyataan pemilik apotik, Bupati menegaskan prosedur seperti itu harus dipertahankan, guna menjaga penyalahgunaan obat yang dibeli masyarakat.
"Jangan sampai mereka membeli obat dengan tujuan lain tetapi mereka menggunakan obat tersebut lain, karena sekarang obat bisa digunakan untuk yang lain-lain," kata Bupati seperti dikutip dari rilis Humas Puncak Jaya
"Jadi bagus kalau ada resep terlebih dahulu, untuk obat biasa tidak apa apa yang bahaya untuk obat tertentu” jelasnya.
Ketua pasar, Rustam sempat menyampaikan rencana perbaikan atap pasar.
"Kami punya rencana merenovasi atap pasar yang akan di bentuk segitiga guna mengantisipasi hujan serta megantisipasi becek yang biasa terjadi ketika turun hujan," katanya.
Bupati juga tidak melewatkan untuk berbincang dengan tukang ojek mengenai jarak tempuh pengantaran serta tarif ojek yang berlaku sekarang.
Tukan ojek, Fadli kepada Bupati mengaku, kebanyakan mengantar penumpang di dalam kota Mulia.
Sementara untuk pengantaran ke Distrik Gurage hingga Tingginambut, atau tergantung penumpang yg mau diantar.
Adapun tarif ojek, ungkap Fadli, bervariasi. Jika didalam kota Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu. Sedangkan untuk pengantaran luar kota Mulia kisaran Rp100 ribu hingga Rp500 rb tergantung jarak tempuh
Setelah sidak di pasar, Bupati Puncak Jaya langsung bertolak menuju ke kediaman.(Adv)