JAYAPURA, wartaplus.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) umumkan hasil kerja keras penyerangan 4 pos darurat TNI-Polri tanggal 23 Mei 2020 yang lalu di Alguru, Nduga Papua.
Mereka mengklaim tanggal 23 Mei 2020 pasukan TPNPB-OPM menyerang 4 Pos darurat TNI-Polri di Kabupaten Nduga Papua di wilayah Alguru dan merebut beberapa barang milik pasukan TNI-Polri.
Dari penyerangan tersebut, ditemukan 2,310 butir, 30 tas ransel milik pasukan TNI-Polri, 12 buah merek Samsung, 6 buah HT, 2 ponsel merek thoraya satelit, 15 rompi anti peluru, sepatu, baju, celana, terpal dan semua alat lain yang belum hitung.
Sejumla alat komunikasi, peluru yang didapat TPNPB-OPM / Istimewa
Kemudian uang tunai Rp30 Juta dari dalam 30 tas ransel milik pasukan TNI-Polri. Ini mengucapkan Juru Bicara Komando Nasional (Komnas) Sebby Sambom kepada wartaplus.com, Rabu (27/5) malam.
“Penyerangan ini dipimpin Panglima TPNPB Kodap III Ndugama Brijen Egianus Kogeya dan Komadan Operasi Kodap III Ndugama Pemne Kogeya. Dia juga melaporkan bahwa mereka tidak susah menembak, silakan datang Ke markas kami, kami akan menjemput sesuai gaya kami, ”ujar Sebby. Ditegaskannya tujuan kami jelas ingin merdeka. "Segera menerima kemerdekaan Papua Barat dan segera berikan kemerdekan sendiri untuk Bangsa Papua," tegasnya.
Angota TPNPB-OPM / Istimewa
Sebby pun membantah TPNPB-OPM yang melakukan aksi penembakan kepada petugas Covid-19 di Intan Jaya. “Itu bukan kami, kami tidak melakukan itu kepada petugas medis. Karena OPM dan TPNPB pernah mengeluarkan pengemuman perlindungan kepada medis yang layani pengobatan dan pencegahan virus Corona,"ujarnya.*