MANOKWARI,wartaplus.com - Satuan Polisi Air (satpolair) Porles Manokwari memiliki salah satu kampung binaan nelayan khusus penyu petelur di daerah Distrik Manokwari Utara, kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Demikian disampaikan Kasat Polair Polres Manokwari AKP Aris Patandung saat menghadiri apel gabungan, Sabtu (23/5) malam.
Kampung binaan penyu anak berada di kampung Menyepo Distrik Manokwari Utara, kabupaten Manokwari. Dimana tempat tersebut memiliki keindahan Pante yang alami, sehingga banyak penyu yang ke pesisir daratan pantai untuk bertelur.
Daerah khusus penyu itu kemudian menjadi pilihan Polres Manokwari sebagai kampung nelayan binaan penangkaran penyu, sejak akhir Februari 2020 lalu atau 5 bulan berjalan.
AKP Patandung menyampaikan bahwa awal mula dari ide membina kampung itu muncul ketika menemukan masyarakat nelayan dari Manokwari Utara menjual telur penyu dan daging penyu.
Melihat adanya populasi konsumsi penyu itu yang tinggi, maka Patandung berkoordinasi dengan para nelayan itu. Setelah mengetahui bahwa penyu itu berasal dari daerah pantai Utara Manokwari, sehingga pihaknya mendatangi warga setempat.
"Setelah kami datang dan berkoordinasi dengan masyarakat dan memberikan edukasi tentang pencegahan populasi habitat penyu di kampung tersebut, sehingga nelayan pesisir sepakati untuk bersama Porles Manokwari melindungi penyu,"ungkap Patandung. Lebih lanjut, Patandung menyampaikan bahwa saat ini polres Manokwari terus membina warga nelayan disana untuk kembangkan potensi habitat penyu.
Dikatakan Patandung bahwa salah seorang nelayan disana sudah lama kembangkan habitat penyu, tetapi tidak didukung. "Jadi berawal dari situ polair mendorong agar penyu disana bisa dijaga bersama,"kata Patandung.
Dia menjelaskan, kesadaran masyarakat disana sudah mulai nampak dan sejumlah kelompok nelayan terbantu oleh polair, sehingga nelayan disana berhasil menjaga puluhan saran telur penyu dan kembangkan penyu anak dijaga di penangkaran.
Dengan demikian saat ini kurang lebih satu saran penyu bisa terdapat 90 hingga 130 telur penyu yang akan menetas. Kedepannya Pantai itu dijaga dan penyu harus dikembangkan dan berguna bagi masyarakat setempat.
"Artinya kalau 22 saran itu terjaga dan berhasil menetas, maka masyarakat nelayan sudah berhasil kembangkan ribuan telur penyu yang siap dilepas ke laut lepas" ujar Patandung. Kata dia, salah seorang nelayan Marthen Mirino merupakan ketua nelayan penyu yang sudah bersama masyarakat setempat kembangkan penyu disana.*
Patandung menambahkan bahwa sekitar 7 saran berhasil dijaga dan telur penyu itu menetas kurang lebih 500 lebih anak penyu secara resmi dilepas kelaut oleh Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing, Wakapolda Brigjen Pol Matius D. Fakhiri dan PJU Polda bersama masyarakat. *