SENTANI, wartaplus.com – Masih dalam suasana lebaran, puluhan warga BTN Matoa Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua justru melakukan aksi pemalangan di pertigaan ruas jalan dari arah Pasar Lama menuju Yahim dan Komba, Senin (25/5) pagi.
Ketua RT 06 BTN Matoa, Hani An kepada wartawan mengaku, aksi pemalangan ini sebagai bentuk kekesalan terhadap pemerintah yang dinilai tebang pilih dalam memberikan bantuan sosial kepada warga yang terdampak covid-19.
Apalagi, beberapa waktu lalu kawasan Pasar Lama yang diklaim sebagai zona merah penyebaran Covid-19 sempat diisolasi 14 hari yang membuat warga BTN Matoa juga terdampak (karena lokasi perumahan yang berada di belakang kawasan pasar lama).
“Warga disini tau kalau warga di depan (pasar lama) itu mereka bisa dapat dua hingga tiga kali bantuan sembako. Sementara Matoa sama sekali tidak dapat padahal waktu karantina kami juga sangat terdampak, karena akses kami keluar masuk juga ditutup (dibatasi) sehingga tidak bisa beraktivitas normal waktu karantina lalu,” ungkapnya
Selaku Ketua RT, Hani An mengaku prihatin melihat warganya yang jumlahnya kisaran 250-an warga. Apalagi banyak diantara mereka, tidak bisa bekerja maksimal di tengah pandemic Covid-19
“Kami berharap pemerintah bisa melihat kami disini. Jangan tebang pilih dalam memberikan bantuan. Karena kami juga warga yang terdampak akibat wabah virus corona ini,” harapnya.
Kapolsek Sentani Kota, AKP Lintong Simanjuntak mengaku, dirinya sudah memerintahkan Ketua RT untuk mengumpulkan data warga untuk kemudian dilakukan pencocokan data penerima bantuan sosial di kelurahan
“Saya sudah minta kumpulkan data warga per KK untuk nanti kita cocokkan data di kelurahan,” singkatnya
Sementara itu dari pantauan di lapangan, aksi pemalangan tidak berlangsung lama. Warga memalang jalan dengan menggunakan batang kayu. Arus lalu lintas tidak terlalu berdampak, mengingat aksi pemalangan yang berlangsung pagi hari di saat situasi jalan masih cukup lengang. **