JAYAPURA,wartaplus.com– Penambahan kuota Bintra Noken Polri yang sebelumnya hanya 127 orang kini menjadi 149 orang, hal tersebut berdasarkan keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jendral Idham Aziz nomor : Lep/2513/XII/2019 tanggal 23 Desember 2019 tentang penyelenggaraan rekrutmen pra Bintara Noken Polri dalam penerimaan bintra Polri tahun anggaran 2020.
Dengan adanya penambahan kouta 22 orang bagi anak asli papua untuk menjadi bintara Polri yang diperjuangkan oleh Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpau mendapatkan apresiasi tinggi oleh Komnas HAM Papua selaku panitia pengawas eksternal penerimaan bintara Polri Polda Papua.
Staf Komnas HAM perwakilan Papua dan Papua Barat Frits Ramandey memberikan apresiasi atas pejuangan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw yang juga sebagai anak asli Papua.
“Saya secara pribadi menyampaikan ini sangat luar biasa yang dilakukan oleh Kapolda Papua selaku anak Papua, begitu juga Kapolri Jendral Idham Aziz yang mau menerima permintaan Kapolda Papua untuk penambahan kouta,”ujarnya ketika dihubungi wartaplus.com, Rabu (20/5) sore.
frits Ramandey yang juga Kordinator Pemgawas Eksternal Rekrutmen Bintara Polri di Polda Papua menyampaikan, penambahan kouta ini merupakan tindak lanjut keberpihakan pimpinan Polri bagi orang asli Papua untuk menjadi anggota Kepolisian.
“Ini luar biasa sudah banyak keberpihakan negara bagi orang Papua salah satunya yakni perekrutan polri dan terbukti sudah banyak melalui jalur khusus Otsus di Papua,” terangnya.
Dirinya pun menyampaikan ucapa terima kasih serta apresiasi kepada Kapolri dan Kapolda Papua atas penambahan kouta penerimaan bagi anak asli Papua.
Frits pun menegaskan bagi bintara Polri khusus jalur noken untuk berusaha menjadi anggota Kepolisian yang disiplin dan jangan melakukan hal-hal yang dapat mencoreng institusi dan juga nama baik orang Papua.
“Dengan kesempatan ini saya harap agar anak-anak kita yang lulus dalam penerimaan bintara Noken Polri berusaha melakukan yang terbaik dan memberikan kesan yang baik demi menjaga harkat dan martabat orang asli Papua. Karena kalianlah anak Papua yang terpili untuk mengabdi bagi bangsa dan negara ini,” tegasnya.*