JAYAPURA, - Pelaksanaan Ujian Nasional bagi para pelajar Sekolah Dasar (SD) di kampung Aroanop, Tembagapura bakal dipindahkan ke Kota Mimika. Hal ini karena ketiadaan guru pengajar, yang terpaksa meninggalkan muridnya akibat trauma pasca penyerangan dan pelecehan seksual oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo kepada awak media, Senin (23/4) mengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mimika terkait hal ini.
Menurut dia, Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika telah menyediakan lokasi bagi para peserta didik yang akan mengikuti Ujian Nasional.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan disana, supaya menyiapkan tempat untuk mereka (siswa-siswi) ujian, hari ini kan baru SMP ya? Nanti minggu depan tingkat SD. Kita harapkan mereka bisa diakomodir supaya bisa mengikuti ujian dengan aman dan baik, jangan sampai mereka terhambat mengikuti ujian," kata Soedarmo.
Terkait para guru yang menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual, Soedarmo mengaku, telah ditempatkan di lokasi yang aman dan dipulihkan traumanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis (19/4) sebanyak 18 guru yang mengajar di kampung Aroanop Distrik Tembagapura, dievakuasi pasukan TNI AD yang tergabung dalam satuan tugas terpadu penanganan KKSB dari kampung setempat ke Kota Mimika. Para guru ini dibawa dengan menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Udara dan tiba di area helipet Penerbad AD di Timika, Kompleks Bandara Mozes Kilangin.
Mereka yang dievakuasi berasal dari guru-guru yang mengajar di SD Negeri Aroanop dan SD Negeri Jagamin. Para guru ini menjadi korban penyanderaan KKSB hingga mengalami trauma yang tinggi, sehingga di evakuasi.
Informasi yang didapat saat ini lokasi Aroanop telah dikuasai pihak keamanan, sementara KKSB telah di pukul mundur. Beberapa guru yang masih menetap disana pun, telah mendapat jaminan keamanan dari aparat setempat.*