SENTANI, wartaplus.com - Kurang lebih tiga hari berada di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura, jenazah Joice Chaisan Lin, pilot MAF yang meninggal akibat kecelakaan pesawat di Danau Sentani, Selasa (12/5) lalu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sereh Sentani, Jumat (15/5) siang.
Pemakaman Joice Lin warga negara Amerika diawali dengan ibadah pelepasan di aula Hilcrest International School (HIS) Sentani yang dihadiri oleh keluarga, kerabat dan teman kerja dari Manajemen Mission Aviation Fellowship (MAF) Papua.
Sejatinya, pemakaman dihadiri banyak warga, namun manajemen MAF mengikuti anjuran pemerintah terkait social distancing dan physical distancing, sehingga pelayat dibatasi.
Joice Chaisan Lin, adalah warga negara Amerika, ia menyelesaikan pendidikan di Massachussets Institute of Tecnology (MIT) dan menerima Sarjana Sains dan Magister Teknik dari M-I-T.
Karena menunjukan minat dalam penerbangan, maka ia juga melanjutkan pendidikan dan berhasil memperoleh sertifikasi pilot.
Joice Lin datang ke Indonesia pada 2018 lalu. Sebelum ke Papua, ia tinggal di Jawa Tengah selama satu tahun untuk belajar bahasa Indonesia, dan pada tahun 2019 ia pindah dan bekerja di Papua.
Meski hanya 1 tahun bertugas di Papua, namun pelayanannya sangat berdampak. Dimana dia banyak membantu masyarakat papua dengan melayani pengangkutan pasokan makanan, melayani tenaga medis, tenaga guru, dan missionaris yang bertugas di pedalaman Papua.
“Meski hanya satu tahun melayani di Papua, namun ia sangat menikmati tugasnya sebagai spesialis IT dan seorang pilot. Banyak tugas pelayanan yang dia lakukan dalam membantu masyarakat di Papua,” kata Chief Pilot, Kees Janse.
Direktur MAF Papua, Mike Brown, menungkapkan, Joice Lin dimakamkan di Papua karena kesepakatan bersama sebelum dia melakukan pelayanan di Papua.
“Sebelum bekerja di MAF sudah ada kesepakatan jika sewaktu waktu ada kejadian seperti ini, maka akan dimakamkan di daerah pelayanan,” ujarnya singkat.
Joice Lin meninggal dalam kecelakaan pesawat yang terjadi di danau sentani pada Selasa (12/5) pagi. Saat itu ia hendak mengantar alat kesehatan ke Distrik Mamid, Kabupaten Tolikara, namun dua menit setelah take off, pesawat jatuh di danau sentani yang menyebabkan ia meninggal dunia.**