Warga Papua Diharapkan Tidak Buat Gerakan Tambahan Pada 1 Mei

Ketua Adat La Pago di Kabupaten Jayapura Agus Rawa Kogoya/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Masyarakat Papua diharapkan tidak membuat gerakan tambahan pada 1 Mei 2020 yang biasa dianggap sebagai hari aneksasi atau pencaplokan wilayah ke dalam NKRI. Ini dikatakan Ketua Adat La Pago di Kabupaten Jayapura Agus Rawa Kogoya, Kamis (30/4) pagi.

"Saya berharap tidak boleh ada lagi kegiatan-kegiatan lainnya yang bertentangan dengan pemerintah. Saudara-saudara, teman-teman wilayah adat masing-masing, saya ingin katakan disini bahwa untuk wilayah adat lainnya agar dapat bersama-sama menjaga kamtibmas dan tetap mendukung semua keputusan pemerintah dan aparat keamanan,"katanya

Ia juga berharap segenap elemen masyarakat pun mendukung imbauan pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19.

"Mari ikuti anjuran pemerintah dengan melaksanakan social dan physical distancing, cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir dan gunakan masker saat bepergian ke luar rumah jika terdesak. Kita semua sama-sama merasakan dampaknya,"katanya.

Ungkap dia, bila mengindahkan anjuran pemerintah maka bersiap menghadapi aturan atau hukum yang berlaku di NKRI.

“Himbauan pemerintah sengaja dikeluarkan guna melindungi warga agar terhindar dari pandemi virus Corona yang telah banyak memakan korban,”tandasnya.

"Bilamana ada yang melakukan gerakan lainnya maka itu sudah di anggap melawan dengan kebijakan pemerintah pusat hingga provinsi dan kabupaten. Tetaplah di rumah terapkan pola hidup sehat," katanya.

Pemerintah baik tingkat pusat, provinsi dan daerah tengah berupaya mencari solusi dan kebijakan yang tepat untuk menangani persoalan terkini.*