JAYAPURA, wartaplus.com - Konferensi Sinode Kingmi yang direncanakan berlangsung pada 19 November 2020 mendatang di Kabupaten Puncak, terancam ditunda hingga Maret 2021. Hal itu disebabkan karena dampak dari Pendemik Covid 19 yang saat ini menjadi ancaman di seluruh belahan dunia termasuk Papua dan kabupaten Puncak.
Ketua Sinode Kingmi Di Tanah Papua Pdt Benny Giyai menjelaskan penundaan ini merupakan kesepakatan dalam rapat yang digelar di kantor Sinode Kingmi, Jumat (24/4) siang.
Menurutnya, penundaan Konferensi Sinode Kingmi ini setelah pihaknya bersama dengan Pemerintah Puncak selaku panitia pelaksana, mempertimbangkan beberapa hal dari dampak Pendemik Covid 19
"Kami bersepakat untuk ditunda hingga Maret 2021 mendatang, mengingat saat ini masih mewabahnya virus Corona," terangnya.
Sementara itu Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik selaku ketua panitia pelaksana Konferensi sangat setuju dengan langkah penundaan itu.
"Kami dari kader Kingmi juga menyepakati untuk Konfrensi ini ditunda, demi keselamatan dan kenyamanan banyak umat, mengingat virus ini sangat berbahaya," terangnya.
Dia juga berharap kepada kepada seluruh kader Sinode Kingmi yang ada di tanah Papua untuk mendukung penundaan yang telah disepakati bersama.
"Kami harap semua kader untuk mendukung supaya pelaksanaan konferensi ini nantinya dapat berjalan dengan hikmat sesuai harapan yang ada," harapnya.
Sementara itu disinggung mengenai anggaran pelaksanaan konferensi Sinode Kingmi, Kata Bupati dua periode ini sangat berdampak dengan adanya Pendemik covid-19.
"Kalau anggaran awalnya sudah siap, namun karenanya merabaknya virus ini maka secara otomatis akan terpotong, dan itu bukan hanya di Puncak saja melainkan semua kabupaten juga mengalami hal yang sama," akunya.**