SORONG,wartaplus.com - Pesan dari salah satu orang dengan HIV (ODHIV) bernama Toni sangat menyentuh saat memposting himbauan posternya di salah satu akun media sosial.
Isi dari pesan tersebut adalah cukup kami orang yang hidup dengan virus HIV mendapatkan stigma dan diskriminasi jangan lagi orang dalam pemantauan, pengawasan dan positif Corona mengalami hal yang sama dengan kami. Stop stigma dan diskriminasi pasien Corona, mereka butuh dukungan untuk sembuh. Ingat bukan kebencian dan permusuhan yang Tuhan inginkan tapi kitorang saling mengasihi. Mari renungkan bersama.
Pengurus Yayasan Sorong Sehati, Tri Joko Iriawan kepada wartaplus.com mengatakan bahwa benar saat ini keberadaan virus Corona menjadi stigma di masyarakat.
Berbagai penolakan terhadap pasien, Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) dan jenazah pasien Covid 19 masih terdengar melalui berbagai lini media massa. Ia berharap, virus Corona ini bukan menjadi momok bagi masyarakat. Tapi bersama dapat melawan virus tersebut.
Terkait Orang dengan HIV AIDS (ODHA), Tri menjelaskan bahwa siapa saja sangat rentan tertular virus corona, tetapi ODHA menjadi kelompok rentan terinfeksi karena di dalam tubuh sudah ada virus. Sehingga kekebalan tubuh atau imunitas ODHA lemah dan mudah terinfeksi virus lain, seperti virus Corona.
Atas kondisi ini, diharapkan para ODHA baik yang telah di dukung oleh Pendukung Sebaya Yayasan Sorong Sehati maupun yang belum sama sekali untuk berdiam diri di dalam rumah, menjaga Kesehatan, dan anjuran penanganan pencegahan Covid-19.
Hal utama yang harus ODHA atau teman sebaya bahkan para staf Pendukung Sebaya pahami adalah terkait Kekebalan Tubuh ODHA sedikit berbeda dengan orang sehat umumnya. Karena membentuk antibodi tetap stabil harus ditunjang dengan Kepatuhan ARV.
Ia mengatakan bahwa, pada dasarnya ODHA rentan apabila tidak mengkonsumsi ARV secara teratur. Tetapi apabila dia sudah mengkonsumsi ARV secara teratur diatas 6 bulan otomatis imun tubuhnya semakin membaik layaknya orang sehat lainnya. Sehingga yang perlu dilakukan adalah dengan mengikuti protokol seperti orang sehat yang lainnya dengan sering mencuci tangan, menggunakan handsanitaizer, masker dan mengkonsumsi makanan sehat serta menjaga jarak dengan sebisa mungkin stay at home dan bagi yang belum terapi ARV berusaha untuk bisa menjaga diri dgn mengikuti protokol yang ada dan tetap optimis atau berpikir positif.
Pengurus Yayasan Sorong Sehati - Tri Joko Iriawan / doc.pribadi
"Saat ini Pendukung Sebaya Sorong Sehati dari awal telah berkoordinasi dengan Tim HIV di Puskesmas dan Pokja HIV di RS, yang siap membantu dalam penanganan kedaruratan terkait dukungan sebaya terfokus pada pengambilan obat ARV, ada yang diantar ke rumah maupun kirim ke luar daerah seperti Maybrat, Sorsel. Bahkan kami membantu memberikan informasi tentang pelayanan saat situasi Covid-19 yang terbatas dan ada beberapa membantu mengkomunikasikan atau memfasilitasi ODHA kelayanan yang kehabisan obat, akibat tidak bisa menerima kiriman obat dari luar. Atau karena sedang berada di Kota Sorong maupun luar Kota Sorong, kami tim Pendukung Sebaya Yayasan Sorong Sehati dapat mengelingkan dengan teman sebaya maupun fasyankes di berbagai daerah di Papua maupun di luar Papua. Ini adalah keterpanggilan kemanusian untuk membantu melindungi ODHA dengan langkah antisipasi dan siap menghadapi hal terburuk sekalipun,"urai Tri.
Walaupun sampai saat ini, menurutnya belum mendengar odha yang positif Covid 19, namun untuk menjaga stabilitas antibodi secara optimal, wajib juga menjaga pola hidup sehat. Makan dan Istirahat, hindari stress pikiran karna issue covid, karena stress dapat mengganggu imun tubuh, serta patuhi himbauan terkait Social Distancing. Prosedur Social Distancing yang berlaku bagi ODHA, OHIDHA maupaun non ODHA tetap sama tidak ada perbedaan.*