Penyakit Kambuh, Penumpang Sriwijaya Air Meninggal Dalam Pesawat

Jenazah korban Hasanuddin (55) saat diturunkan dari pesawat untuk dibawa ke Rumah Sakit/Istimewa

SENTANI,- Bandar udara Sentani dikejutkan dengan permintaan pilot pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbagan SJ-259 rute Jayapura - Surabaya yang melakukan pendaratan ulang setelah terbang kurang lebih 40 menit. Permintaan itu di lakukan karena salah satu penumpang di pesawat tersebut atas nama Hasanuddin (55) meninggal dunia.

Kapolsek Kawasan Bandar Udara Sentani, IPDA Baharudin Buton ketika di konfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurut Kapolsek, meninggalnya penumpang pesawat Sriwijaya Air ini di tengarai murni akibat penyakit yang di derita yang bersangkutan.

Kata Kapolsek, ketika hendak check in, yang bersangkutan sudah dalam keadaan sakit dengan diagnosa menderita Asam Urat (Gouthy Arthritis), namun karena keluarga sudah mengantongi surat dari Karantina Kesehatan Bandar Udara Sentani, maka yang bersangkutan akhirnya di ijinkan terbang.

Namun naas bagi korban, 40 menit setalah lepas landas dari bandara Sentani, Jayapura, korban tiba-tiba mengalami kejang di kursi pesawat, dan selang beberapa menit kemudian meninggal dunia.

"Setelah membuat surat pernyataan bermaterai, akhirnya korban beserta anaknya, di ijinkan ikut dalam penerbangan ke Surabaya, dan setelah terbang 40 menit, sekitar pukul 17.10 WIT korban mengalami kejang - kejang serta tidak sadarkan diri, sehingga anak korban, meminta kepada kru serta pilot agar pesawat kembali ke Bandar Udara Sentani, namun sayangnya saat dalam perjalanan kembali ke Bandar Udara Sentani korban meninggal dunia," ujar Baharudin.

Lanjut Kapolsek, setelah tiba di Bandar Udara Sentani, selanjutnya jenazah korban Hasanudin ditemani anaknya Soni Harsono (27) di evakuasi ke RSUD Yowari, guna penanganan lebih lanjut.

"Korban sempat diberikan kontak jantung oleh petugas Rumah Sakit namun korban dinyatakan telah meninggal dunia," ujarnya.

Berdasarkan keterangan anak korban, di katahui bahwa yang bersangkutan memang sedang menderita sejumlah penyakit kronis, dan tujuan ke Surabaya adalah untuk berobat.

"Sesuai permintaan pihak keluarga, di rencakan, jenazah akan dikirim ke Surabaya pada hari Kamis pagi (5/4) pagi untuk dimakamkan," tandasnya. *