Tarik Wisatawan, Gubernur Harapkan PLBN Dibangun di Pegubin dan Merauke

Seorang pengunjung berswafoto di PLBN Skouw Wutung, yang menjadi salah satu destinasi wisata kota Jayapura/Riri

JAYAPURA,- Pemerintah Papua mendorong pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kabupaten Merauke dan Pegunungan Bintang yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini (PNG)

Gubernur Papua, Lukas Enembe mengaku, pembangunan di kedua kabupaten sangat penting guna meningkatkan pelayanan di wilayah Perbatasan RI –PNG.

Apalagi, melirik keberadaan  Pos Lintas Batas Negara (PLBN) RI—PNG di Skouw, Distrik Muara  Tami, Kota Jayapura yang kini menjadi salah satu destinasi wisata kota Jayapura, tentu saja diharapkan dengan adanya PLBN di kedua kabupaten itu dapat menarik wisatawan untuk datang berkunjung.

"Kami sudah sampaikan ke Pak Presiden selain bangun perbatasan kita di Skouw, alangkah baiknya bangun juga  di Merauke dan Pegunungan Bintang,” ujar Gubernur Lukas kepada pers di Jayapura, sepekan lalu.

Menurutnya,  wilayah Perbatasan Skouw sangat luar biasa, dimana  banyak  wisatawan datang melihat pemandangan alam. “Mudah-mudahan di Pegunungan Bintang dan Merauke juga bisa dibangun seperti di Skouw,”harapnya.  

Gubernur menjelaskan,    wilayah Perbatasan RI-PNG  memiliki garis Utara –Selatan cukup panjang di dua daerah ini sehingga tentunya perlu dibangun PLBN.

“Ya,  saya sudah berkunjung ke Merauke itu belum ada apa-apa. Jadi orang seberang kesana-kemari tanpa ada kantor seperti ini kita harap Pak Presiden  bisa fokus bangun di dua Kabupaten  ini untuk wilayah batas kita,”  harapnya lagi.

Di kesempatan itu, Gubernur juga mengungkapkan rasa takjubnya setelah mengetahui keberadaan Kampung baru yang ditemukan di wilayah  Perbatasan RI-Papua New Guinea (PNG), terutama disekitar  Kampung  Sota (Kabupaten Merauke) dan Kampung Warasamol (Kabupaten Pegunungan Bintang.   

“Sebagian batas wilayah kita kampung-kampung juga  baru ditemukan. Ya,  ini Indonesia sudah merdeka  73 tahun, tapi  ada kampung yang  tak diketahui oleh pemerintah,” katany takjub.[Riri]