Dituding Sebagai Intelijen, Seorang Misionaris Tewas di Tangan OTK

Berni Fellery Kunu semasa hidupnya/Istimewa

JAYAPURA,- Kasus pembunuhan oleh Orang Tidak di kenal (OTK) kembali terjadi di Papua. Kali ini korbannya adalah seorang misionaris bernama Berni Fellery Kunu (24) yang bertugas di Kampung Yabasorom Distrik Pamek, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol A.M Kamal mengungkapkan, kasus pembunuhan ini terjadi pada hari Kamis (29/3). Saat itu sekelompok masyarakat berjumlah kurang lebih 23 orang (19 pria dan 4 wanita) mendatangi tempat tinggal korban dan kedua rekannya.

Saat kelompok ini tiba, kedua rekan korban yakni Mervel Liogu (25) dan Helena Habel (25) sementara membersihkan rumput di landasan pesawat Kampung Yabasorom Distrik Pamek, Kabupaten Pegunungan Bintang, sementara korban menuju sungai Yabasorom yang berjarak kurang lebih 50 meter dari tempat tinggal mereka.

"Mereka didatangi oleh sekelompok masyarakat ini dengan membawa benda tajam berupa parang, busur serta panah dan menanyakan tujuan mereka berada di Distrik Pamek dan apakah di antara  mereka ada yang bekerja sebagai Intel Indonesia," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol A.M Kamal melalui rilis yang diterima wartaplus.com, Sabtu (31/3) siang.

"Bahkan ada seorang dari kelompok tersebut mengaku sudah bertugas sebagai anggota kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) selama 25 tahun," beber Kamal.

Dikatakan, kelompok masyarakat ini kemudian melakukan penggeledahan terhadap tempat tinggal korban dan kedua rekannya. "Jadi kelompok ini terbagi dua, yang satu kelompok sekitar 10 orang menggeledah tempat tinggal mereka, sementara 13 orang mengikuti korban ke sungai Yabasorom," ujarnya.

"Usai penggeledahan tersebut, kedua rekan korban merasa ketakutan sehingga tidak berani keluar dari rumah untuk mencari korban yang hingga malam hari tidak kembali ke rumah," sambungnya.

Lebih lanjut kata Kamal, pada keesokan harinya, Jumat (30/3), kedua rekan korban bersama sejumlah masyarakat mencari korban di sekitar sungai dan tidak jauh dari sungai tersebut ditemukan sebuah galian menyerupai kuburan.

"Pada saat digali, ditemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Sehingga kedua rekan korban memutuskan untuk segera membawa korban ke Jayapura lalu menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua.

Usai dilakukan pemeriksaan di rumah sakit Bhayangkara Polda Papua, korban diterbangkan ke rumah orang tuanya di Manado pada Sabtu (31/3) pagi dengan pesawat NAM Air, untuk dimakamkan. *