Kunjungi Petani di Semangga, JOSUA Janji Berikan Kesejahteraan

John Wempi Wetipo (JWW) saat panen raya bersama petani di Kampung Semangga, Merauke/Istimewa

JAYAPURA,- Masyarakat petani Kabupaten Merauke menyambut gembira kehadiran Calon Gubernur Papua, John Wempi Wetipo (JWW) khususnya warga kampung Semangga Jaya, Distrik Semangga, Merauke yang dikenal dengan hasil pertaniannya.

Kehadiran pasangan JOSUA nomor urut 2 di wilayah Selatan Papua dalam rangka tatap muka dan pertemuan terbatas dengan masyarakat setempat, pada Selasa (13/3).

Keluhan para petani pun disampaikan saat tatap muka dengan John Wempi Wetipo terkait harga beras yang cukup rendah dan irigasi yang tidak lancar.

"Sebagai anak petani orang tua kami sering mengeluh kesulitan untuk memperoleh uang, karena hasil panen yang kurang bagus karena kurang air demikian juga dengan harga beras murah," ujar Surtyningsih.

Surty berharap jika JWW - HMS terpilih nanti, para petani di kampung Semangga dan di Merauke tidak lagi ada keluhan masalah pertanian.

"Orang tua kami hanya bisa mendapat uang dari hasil tani untuk membesarkan dan mensekolahkan anak-anaknya, jadi kami harap bapak tolong perhatikan masalah pertanian dikampung ini," tambahnya.

Menanggapi hal itu, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang biasa disapa JOSUA mengatakan, bahwa tujuan mereka untuk maju jadi gubernur dan wakil gubernur Papua adalah untuk mensejahterakan masyarakat di Papua.

"Sejak saya tiba di Tanah Animha ini, para petani sudah banyak menyampaikan keluhan kepada saya. Kalau Tuhan berkenan saya JWW dan HMS  menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. maka Merauke menjadi perhatian khusus, karena Merauke adalah lumbung padi Nasional dan untuk Papua," katanya dihadapan masyarakat Distrik Semangga Jaya, Selasa.

Dia menambahkan, bahwa visi dan misi yang kami buat didasarkan pada inspirasi seluruh masyarakat Papua.

"Visi kami adalah Papua cerdas dan sejahtera, untuk mencapai hal ini banyak program yang sudah kami susun dan apabila masyarakat mempercayakan kami menjadi gubernur dan wakil gubernur, maka apa yang diharapkan masyarakat akan bisa kami wujudkan," ujarnya.

 

Sebelum mencalonkan diri sebagai gubernur Papua, JWW mengakui kalau dirinya sudah pernah menanyakan masalah ini kepada Kadivre Bulog Papua, kenapa pemerintah tidak bisa membeli hasil beras dari Merauke seluruhnya, pada hal Bulog sendiri masih membeli Beras dari Makassar dan Surabaya.

"Yang saya tahu bahwa produksi beras Merauke itu mencapai 100 ton per tahun, tetapi Bulog hanya mampu membeli 50 ton itu juga dengan harga Rp 7.000 per kg, sedangkan masyarakat berharap harga beras mereka bisa dijual Rp 9.000 per kg," katanya.

"Kalau memang produksi besar Merauke masih cukup untuk kebutuhan seluruh Papua untuk apa kita harus datangkan dari luar. Harusnya produksi kita sendiri ini yang kita gunakan. Jadi kalau kami gubernur Papua itu yang kami lakukan tidak perlu harus datangkan beras dari luar, dengan begitu beras produksi Merauke yang kita beli bisa dibawa ke Pengunungan tengah dan seluruh Papua untuk dipasarkan," tambahnya. [Djarwo]