Selamatkan Cycloop

Pemkab Jayapura dan PDAM Gelar Seminar Nasional Hari Air Sedunia

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw bersama Kepala dinas kehutanan Provinsi Papua, Yan Jap Ormuseray saat membuka seminar hari air sedunia di Sentani, Senin (12/3) siang/Fendi

SENTANI,- Menjelang pelaksanaan hari air sedunia yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Maret mendatang, Pemerintah Kabupaten Jayapura bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura melaksanakan seminar nasional hari air sedunia dengan tema Selamatkan Cycloop, Lestari Danau Sentani.

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengharapkan dengan seminar yang dilaksanakan dapat menghasilkan sebuah regulasi untuk menyelamatkan cycloop dan danau Sentani.

"Ini ada ahli air Indonesia dan LIPI yang pernah melakukan studi dengan air danau, jadi kita harapkan mereka bisa merumuskan sebuah regulasi untuk penyelamatan danau sentani. Penyelamatan danau sentani dan cycloop adalah tanggung jawab seluruh pihak, sehingga harus bersama bergerak menyelamatkannya," kata Bupati usai membuka seminar hari air sedunia, Senin (12/3) siang.

Melihat kondisi saat ini yang mana debit air sungai di cycloop semakin menurun, kata Mathius, ke depan Danau Sentani akan menjadi pusat air bersih bagi masyarakat di kota dan Kabupaten Jayapura.

"Mata air untuk PDAM memang berkurang, namun air Danau Sentani tidak akan berkurang sehingga ke depan air danau ini akan digunakan, untuk itu melalui seminar ini maka para ahli air akan memaparkan  apakah air danau ini layak digunakan atau tidak," jelasnya.

Bupati mengakui bahwa sejauh ini sebagian danau sentani, telah tercemar, sehingga diperlukan penanganan serius untuk upaya penyelamatan.

"Memang ada pencemaran, tapi tidak semua, dan ini menunjukkan tanda-tanda. Untuk itu harus ada langkah kongkrit penyelamatan, dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan perlu ada kesadaran untuk menjaga danau sentani sebagai kebutuhan bersama," paparnya.

Sementara itu, Kepala Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura , Abdul Petonengan mengatakan, seminar yang dilakukan adalah bentuk kepedulian terhadap ketersediaan air yang semakin kritis, sehingga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk ikut menjaga cycloop dan Danau Sentani.

"Ke depan danau sentani ini akan digunakan sebagai sumber air bersih untuk melayani masyarakat di kota dan Kabupaten Jayapura, karena kita tahu bahwa dari 27 titik mata air yang ada di cycloop ada 5 mata air yang sudah tidak berfungsi dan tinggal 22 mata air saja, dan ke depan sudah pasti tidak digunakan, sehingga sudah harus beralih ke Danau Sentani," jelasnya.

Lanjut Abdul, jika danau sentani akan digunakan sebagai sumber air bersih, maka menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga baik kuantitas dan kualitasnya.

"Diharapkan melalui seminar ini kita dapatkan solusi bagaimana menjadi suatu pembelajaran bagi masyarakat untuk bersama-sama menjaga danau ini tetap lestari dan bisa digunakan bukan saja sebagai sumber air minum, tapi juga sebagai sumber mata pencaharian," bebernya. [Fendi]