Temu Kader di Biak, Tim Koalisi Ungkap Fakta Keberhasilan LUKMEN

Cagub Papua, Lukas Enembe disambut para kader dan simpatisan di Biak, Jumat (9/3)/Istimewa

BIAK, - Calon Gubernur Papua, Lukas Enembe masih melanjutkan kampanyenya di Kabupaten Biak Numfor. Jika Kamis (8/3) kemarin, cagub petahana ini blusukan ke sejumlah pasar dan rumah sakit, maka hari ini, Jumat (9/3) LE bersama tim Koalisi Papua Bangkit Jilid II menggelar rapat terbatas bersama kader dan simpatisan di hotel Nirmala Beach Kota Biak

Menarik, karena dalam rapat terbatas ini para kader secara bergantian mengungkapkan fakta keberhasilan Lukas Enembe - Klemen Tinal selama lima tahun memimpin Papua. Dimana menurut mereka sangat luar biasa karena setiap kebijakan langsung menyentuh ke masyarakat.

"Papua saat ini jauh berkembang dibandingkan lima tahun lalu dan Tuhan sudah mengutus dua putra terbaik Papua yaitu LUKMEN untuk memimpin di tanah ini sekaligus membawa perubahan dan pembangunan di Papua. Putra terbaik Papua ini telah membawa kita kearah yang lebih baik lagi," ungkap Andi Fiman dari Partai PKB Kabupaten Biak Numfor.

Menurutnya, ketika berbicara masalah kesehatan maka LUKMEN telah menjawabnya dengan meluncurkan program Kartu Papua Sehat (KPS). Kemudian masalah pendidikan, LUKMEN sudah mengirim ribuan anak asli Papua untuk melakukan studi di luar negeri.

Bukan hanya itu, masalah infrastruktur, LUKMEN sudah membuka akses jalan yang menghubungkan seluruh  kabupaten di Papua guna menurunkan kemahalan harga-harga.

Selanjutnya masalah ekonomi rakyat, LUKMEN sudah melakukan pemerataan pendapatan masyatakat, meningkatkan PDRB per kapita, menurunkan tingkat pengangguran terbuka.

"Jadi apa lagi yang perlu diragukan untuk kepemimpinan LUKMEN," tegasnya.

Tidak Cukup Lima Tahun

Senada dengan itu, Herman Warwer dari Partai PKPI Kabupaten Biak Numfor mengakui bahwa membangun Papua tidak cukup hanya lima  tahun. Karena di Papua setiap daerah  penuh tantangan bahkan bagaikan raksasa yang sedang tidur.

Untuk itu, ia menegaskan, membangun Papua butuh orang yang tegas, berani dan rendah hati. Ia juga mengartikan bahwa tegas itu tidak kompromi dalam segala hal yang bisa merugikan masyarakat dan adalah tidak mau neko-neko.

Kemudian berani itu berarti berani melawan yang tidak untuk kepentingan masyarakat. "LUKMEN itu berani tegas untuk mengatakan tidak apabila ada kebijakan pusat yang salah," koarnya dalam orasi.

Sementara itu, Laurens Marenof dari Partai PAN Kabupaten Biak mengungkapkan bahwa kebijakan pembagian dana Otsus 80 : 20 adalah sangat luar biasa. 

Bukti Kerja

Ditempat yang sama, anggota DPR Papua, Boy Markus Dawir menyatakan bahwa LUKMEN yang sudah kerja dan sudah ada bukti yang dikerjakan. 

Diakuinya, pihaknya memastikan Dapil 2 termasuk daerah Biak Numfor dan Supiori akan dimenangkan oleh LUKMEN. Untuk itu, semua tim koalisi harus mengawal di semua daerah Biak. 

"Kita tim harus mengawal LUKMEN supaya bisa menang. Dengan kekuatan yang ada termasuk kami di DPR Papua maka pasti keberpihakan politik dan anggaran ada di LUKMEN. Jangan ragu-ragu untuk pilih LUKMEN," tegasnya. 

"Kalau orang sudah bekerja baik dengan hati yang tulus  maka kenapa kita tidak memberi kesempatan lebih untuk melakukan perbaikan maupun peningkatan kualitas di Papua. Selain di bidang administrasi tapi juga terobosan besar sudah dilakukan LUKMEN. Misalnya saja masalah PT. Freeport Indonesia yang mana LUKMEN berani memperjuangkan hak-hak orang Papua. Oleh karena itu, kita mencari orang yang berani untuk menerobos hal-hal yang membuat orang Papua maju. Artinya dengan keberanian LUKMEN itu yang membuat 9 partai politik bergabung karena sudah melihat kemampuan dan keseriusan LUKMEN untuk membangun Papua," ungkapnya panjang lebar

Calon Gubernur Papua, Lukas Enembe, menerangkan, visi misi Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera diusung dari tahun 2013 saat periode pertama dan hal itu dianggap perlu dilanjutkan pada periode kedua. 

Diungkapkannya, 5 tahun memimpin rasanya tidak cukup karena memang masih banyak kebijakan anggaran dan teroboson pembangunan yang belum selesai sehingga perlu ada kelanjutan pembangunan di Papua. [Riri]