Setahun Tertunda, Akhirnya Pasar Mama Papua Diresmikan

Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano disambut pedagang mama Papua di pasar Mama Papua yang akan diresmikannya, Rabu (7/3)/Riri

JAYAPURA, - Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano meresmikan pasar mama mama Papua bertepatan dengan HUT Kota Jayapura ke 108, Rabu (7/3). 

Acara peresmian yang sempat tertunda setahun ini, dihadiri oleh Staf Khusus Kepresidenan, perwakilan Kementerian BUMN, Jajaran Forkopimda Papua, Muspida Kota Jayapura, para tokoh adat, tokoh masyarakat, serta pedagang mama Papua

Di awal sambutannya, Walikota yang biasa disapa BTM ini menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah menerima aspirasi dari para pedagang mama mama Papua yang menginginkan dibangun pasar modern, guna meningkatkan perekonomian mereka.

"Kami juga berterima kasih kepada gabungan BUMN dan BUMD, pemerintah Provinsi Papua dan para pemilik hak ulayat yang telah bersama sama membangun pasar ini,"ucap BTM

Dijelaskan, Kota Jayapura sebagai kota jasa perdagangan diperlukan adanya dukungan ekonomi berbasis kerakyatan sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Otsus Papua 

"Jabatan kedua saya sebagai Walikota, salah satu program prioritas adalah memacu perekonomian guna mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kota Jayapura," ungkapnya.

Pasar Bersih

Di kesempatan itu, BTM berpesan agar para pedagang yang menempati pasar dapat menampilkan pasar yang bersih, nyaman dan indah sehingga dapat menarik konsumen untuk datang berbelanja.

"Tentunya jika hal ini dijaga dapat membantu perekonomian para pedagang," kata BTM.


Lanjut ditegaskan, pasar mama papua ini harus dijaga baik dan itu bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah kota jayapura tapi menjadi tanggung jawab masyarakat dan juga pihak swasta.

Gedung Empat Lantai

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Korupsi (Perindagkop) Kota Jayapura, Robert Awi menjelaskan, pembangunan pasar mama mama papua yang berlokasi di eks kantor Damri, jalan Percetakan Kota Jayapura, diawali dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo, 30 April 2016.

Gedung ini dibangun oleh Kementerian BUMN didukung 24 konsorsium. Gedung pasar terdiri dari empat lantai berkapasitas 298 pedagang.
Lantai 1 digunakan untuk jualan basah, lantai 2 jualan kering, lantai 3 untuk penjualan makanan, kerajinan dan aksesoris lalu lantai 4 untuk tempat pelatihan.
Sampai saat ini jumlah pedagang yang  terdaftar sebanyak 212 pedagang. 

"Agustus 2017 lalu, kami bersama Pokja Pasar mama mama telah menggelar pelatihan bagi 60 pedagang. Lalu pada 6 maret 2018 kemarin, bersama Solpap telah melakukan pengundian los jualan," bebernya.

Keluhan Pedagang

Robert Awi menambahkan, memang ada sejumlah hal tekhnis yang menjadi keluhan mama pedagang antara lain belum adanya saluran pembuangan air dari lantai 3 serta tidak adanya warung atau tempat penjualan makanan.

Salah seorang pedagang, Mama Aqulina Pakage mengaku puas akhirnya apa yang dirindukan selama ini untuk mendapatkan tempat berjualan yang layak  bisa diwujudkan pemerintah

"Kami puas sekali. Mungkin kami cuma minta kalau bisa meja jualannya ini dikasih pendek sedikit karena terlalu tinggi. Apalagi kami biasa jualan di lantai," tutur Aqulina yang mengaku sudah beberapa kali pindah tempat berjualan sampai akhirnya bisa mempunyai tempat jualan permanen

Peresmian pasar mama Papua beberapa kali mengalami penundaan sejak selesai dibangun setahun lalu. Pasar yang awalnya akan diresmikan oleh Jokowi itu tertunda akibat belum selesainya proses pembayaran ganti rugi tanah oleh pemilik hak ulayat. Meski sebenarnya tanah yang digunakan untuk pembangunan adalah milik Perum Damri. [Riri]