Gubernur Soedarmo Tinjau Venue Dayung di Kampung Puay Sentani

Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo beserta rombongan saat meninjau venue dayung dengan menggunakan kapal di danau sentani, kampung Puay kabupaten Jayapura, Senin (13/8)/Andi Riri

JAYAPURA,- Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo didampingi Bupati Jayapura, Mathius Awaitouw meninjau venue cabang olahraga (cabor) Dayung Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di kampung Puai, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Senin, (13/8) kemarin.

"Ya, kemarin (senin) saya dan Bupati Jayapura mengunjungi masyarakat Kampung Abar dan venue cabar Dayung, tempatnya sangat strategis,” ungkap Soedarmo kepada pers di Jayapura, Selasa (14/8).

Dikatakan, lokasi venue dayung PON XX tahun 2020 lokasinya strategis, karena berdekatan dengan objek wisata danau love. “lokasinya bagus, dan tinggal ditetapkan oleh Technical Delegate (TD) dan Pengprov Podsi Papua sebagai tempat venue PON XX,”pujinya.

Danau love saat ini, kata Gubernur, menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Jayapura. Apabila lokasi venue PON berada di tempat tersebut, maka akan memberikan dampak kepada masyarakat setempat.

“Saya harap venue dayung ini bukan saja di pakai saat PON, tetapi dapat digunakan sebagai tempat latihan bagi atlet-atlet Papua kedepan,” harapnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Yusuf Yambe Yabdi ketika mengaku, jika Pengprov Podsi Papua dan TD belum memutuskan lokasi venue dayung.

“Ada dua lokasi yang diusulkan oleh TD dan Podsi, yakni teluk Youtefa dan danau Sentani, kami harap, cabor segera putuskan, karena kita harus membangun infrastruktur pendukungnya,” aku Yusuf Yambe.

Dia mengusulkan, sebaiknya lokasi venue dayung berada di danau Sentani, karena pembangunan infrastruktur pendukungnya bisa dibangun dengan cepat.

Sebab menurutnya, lokasi venue di teluk Youtefa, pengurusan ijin harus sampai ke kementerian terkait di Jakarta.

“Ada hutang lindung (mangrove), jika kita bangun infrastruktur pendukung, tentu akan merusak mangrove di sekitar lokasi venue tersebut,” tuturnya.

Yusuf menambahkan, cabor dayung merupakan salah satu cabor dengan jumlah atlet dan official sekitar seribu orang lebih. Dan kita membutuhkan tempat akomodasi yang sangat besar.

Oleh karena itu, TD dan Pengrov Podsi segera putuskan lokasi venue dimana, kalau tidak kita laporkan saya ke KONI Pusat untuk cabor dayung tidak dipertandingkan di PON XX tahun 2020.

“Waktu membangun infrastruktur pendukung sudah tinggal dua tahun, jadi jangan lama-lama, segera putuskan lokasi venuenya dimana,”katanya.*