Pengamat Politik Papua: Airlangga Hartarto Muncul Sebagai Hasil Regenerasi Politik yang Bersih

Para peserta diskusi komunitas@TentangGolkar berfoto bersama nara sumber usai acara diskusi/Andi Riri

JAYAPURA, - Komunitas @TentangGolkar kembali menghadirkan diskusi publik bersama mahasiswa, wartawan dan akademisi. Lokasinya cukup menarik kali ini, berada di Indonesia Timur tepatnya di Pits Corner, Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (3/8).

Edward Kocu selaku pengamat politik dan Dosen FISIP Universitas Cenderawasih mengawali sesi diskusi menyatakan bahwa, Indonesia sedang mengalami regenerasi politik yang luar biasa, dapat dilihat dari kemunculan sosok-sosok baru yang muncul di level provinsi dan nasional.

”Airlangga Hartarto sosok cawapres pendamping Jokowi yang paling kuat melalui track record yang bersih, Ketua Umum Golkar ini muncul sebagai hasil regenerasi politik yang baik di Indonesia,” ungkap Edward.

Terkait gugatan Partai Perindo terhadap UU No.7 Tahun 2017 soal masa jabatan cawapres dengan pihak terkait Jusuf Kalla, dirinya menyesalkan hal ini karena akan mengembalikan Indonesia pada kemunduran secara politik dan mengikis ruang politik anak muda.

”Sebagai pemerhati demokrasi, jika  UU No.17 Tahun 2017 didorong dan dikabulkan MK maka dampaknya akan menjalar ke wilayah daerah dan ini seperti set back ke pemerintahan orde baru, bahkan mendorong kea arah politik dinasti, ini mengikis demokrasi kita.” Lanjut Edward dalam pemaparan sesi diskusi.

Senada dengan Edward Kocu, Sekretaris Partai Golkar Kota Jayapura, Hadirat Zega mengungkapkan bahwa gugatan tersebut berpeluang memutus regenerasi politik di Indonesia.

”Jika ingin Indonesia yg baik, berikanlah kesempatan bagi anak muda, berikan mereka ruang politiknya. Pak JK bisa jadi penasehat negara saja, berikanlah kesempatan kaum muda.” Zega menanggapi Edward Kocu.

Hadirat Zega melanjutkan bahwa, sosok Wakil Presiden yang pas dengan prinsip kerja nyata Jokowi tidak lain adalah Airlangga Hartarto.

“Sosok airlangga hartarto politisi yang tenang, lahir ke dunia politik bukan karena sebuah warisan. Dengan karakter dan background dari kalangan professional, dirinya siap melanjutkan program kerja nyata Jokowi," ungkap Zega mengakhiri sesi diskusi.*