Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Jayapura Didemo Guru dan Murid, Ini Alasannya

Ratusan siswa yang dilibatkan nampak membentangkan spanduk unjuk rasa di SMP Negeri 1 Jayapura / Istimewa

JAYAPURA,- Guru  dan murid SMP Negeri 1 Jayapura menggelar aksi unjuk rasa meminta pertanggung jawaban dan transparansi dana yang berasal dari Pemerintah kepada Kepala Sekolah Alex Deu, Selasa (31/7) siang

Adapun dana yang berasal dari pemerintah diantaranya Dana BOS 2012-2018, Dana BOSDA, Dana Program Indonesia Pintar, Dana Sekolah Rujukan 216-2018, Dana Rutin 2012-2018 dan Dana Blog Grand.

Unjuk rasa yang melibatkan ratusan siswa tersebut mendapatkan tanggapan keras dari Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura, Fachrudin Pasolo. 

Dirinya menegaskan, jika hal tersebut tidak perlu melibatkan para murid, karena ia menilai permasalahan tersebut merupakan urusan internal para guru dan kepala sekolah.

"Makanya tadi saya marah guru-guru itu, itu masalah mereka dengan kepala sekolah. Kenapa harus rugikan para siswa. Silahkan saja berdemo di era bebas mengemukakan pendapat tapi harus lewat koridor yang sesuai. Belajar itu adalah kewajiban para murid. Dan jangan menciderai hak mereka," ujar Pasolo saat dihubungi wartaplus.com, Selasa malam

Dirinya menjelaskan, pihaknya akan mengambil langkah selanjutnya, dimana aspirasi para guru tersebut juga harus disampaikan lewat mekanisme yang wajar. 

Sementara itu, Ketua Dewan Alumni SMP Negeri 1 Jayapura Utara Ir H Yusuf mengatakan, unjuk rasa tersebut sudah terjadi dan pihaknya meminta untuk para guru bersabar dan mempercayakan sepenuhnya kepada Dinas P dan P untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.                     

"Sebaiknya kita semua orang tua juga alumni tenang dulu, karena ada wadah yang resmi untuk menyelesaikannya," ujarnya. Dewan Alumni tidak memihak siapapun karena itu masalah internal sekolah. Kita cukup menunggu keputusan semoga mendapat solusi terbaik dari Kadis P dan P kota Jayapura. Kita tidak akan melakukan apa-apa, karena semua sudah ada yang menangani," ujarnya.

Ia menyarankan agar semua angkatan alumni dapat menyikapi secara baik hal tersebut, bahwa tetap melaksanakan rapat pada esok hari khusus membahas kegiatan HUT di ruangan kelas sekolah, dan pihaknya memohon dapat difasilitasi untuk tempat dan penerangan ruangan, tanpa terganggu dan terpengaruh oleh permasalahan tersebut.

"Pada intinya semua permasalaham ini harus diselesaikan dengan baik tanpa merugikan waktu anak-anak murid dalam proses belajar," pungkasnya.*