Dipadati Ribuan Massa, Kampanye Perdana JOSUA di Yahukimo Tak Kalah Ramai

Calon Gubernur Papua, John Wempi Wetipo berorasi pada saat menggelar kampanye perdana di Lapangan Pendidikan, Dekai Kabupaten Yahukimo / istimewa

JAYAPURA,- Diawali dengan pesta bakar batu, Pasangan Calon Gubernur Papua dan Wakil Gubernur Papua, John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae (JOSUA) menggelar rapat umum (kampanye terbuka) bersama masyarakat Yahukimo di Lapangan Pendidikan, Distrik Dekai, Kamis (1/3).

Ribuan masyarakat terlihat menghadiri Lapangan Pendidikan yang berdekatan dengan eks Kantor Bupati Yahukimo, untuk mendengar orasi politik dari Pasangan JOSUA yang didampingi Tim Koalisi Pemenangan “Papua Cerdas”.

Sebelum Wempi Wetipo melakukan orasi di panggung politik, beberapa kepala suku mewakili Suku Hupla, Suku Yali, Suku Kimyal, Suku Momena, Suku Meek, Suku Unaukam, Suku Yalininea dan Yali Angkur, Suku Ngalik dan Suku Intamaya, memberikan pernyataan sikapnya kepada John Wempi Wetipo dihadapan masyarakat Yahukimo.

Adapun pernyataan sikap yakni di mulai dari, Kepala Suku Umum Yahukimo, Alipi Yalak mengungkapkan, kehadirannya pada pelaksanaan kampanye pasangan JOSUA, sama sekali tak memiliki kepentingan politik, melainkan ingin berbicara tentang adat.

“Kabupaten Yahukimo dilahirkan oleh Kabupaten Jayawijaya. Maka dari itu, sudah selayaknya hari ini (red,) kita membayar mas kawin, yakni dengan memberikan suara kepada Pasangan JOSUA pada Pilgub di Papua. Saya siap untuk mempertanggungjawabkan hal itu,” katanya.

Alipia Yalak berjanji akan bekerja keras untuk memberikan suara masyarakat Yahukimo 100 persen untuk Pasangan JOSUA.

“Mas kawin itu adalah budaya orang gunung. Orang gunung tak boleh mengingkari budayanya. Apalagi Wempi Wetipo dalam tataran suku Yali dan Hubula adalah anak dan juga keluarga besar beberapa suku-suku yang ada di Yahukimo ini,” pungkasnya.

Alipia yakin dengan konsep “Papua Cerdas” Pasangan JOSUA akan membawa perubahan untuk Provinsi Papua, khususnya di Kabupaten Yahukimo.

“Saya yakini JOSUA tak akan mengingkari janjinya, seperti petahana yang sampai saat ini belum merealisasikan janji politiknya lima tahun lalu. Saya ini salah satu tim sukses petahana lima tahun lalu. Namun, kami di bohongi dengan prospek yang akan diberikan Rp 500 juta perkampung,” ujarnya.

Alipia menginginkan kepada Pasangan JOSUA kelak ketika Tuhan menginginkan mereka memimpin Provinsi Papua, membantu pemerintah daerah disini untuk membuka akses jalan antar distrik dan menghubungkan antar Kaputen dari Yahukimo ke Pegunungan Bintang dan Jayawijaya.

“Tak hanya jalan di Yahukimo, tentunya saya menginginkan Pasangan JOSUA untuk memikirkan hal-hal yang besar bagi seluruh masyarakat Papua, khususnya dari segi peningkatan kesehatan, pendidikan dan masyarakat Papua,” pungkasnya.

Penuh Sukacita

Semenetara itu, Calon Gubernur Papua, Joh Wempi Wetipo merasa suka cita atas dukungan masyarakat Yahukimo terhadapnya. Apalagi, Kabupaten Yahukimo menjadikan hak suaranya sebagai mas kawin atas pemekaran yang diberikan Kabupaten Jayawijaya.

 “Kabupaten Jayawijaya adalah mama dari tujuh kabupaten pemekaran di Pegunungan Tengah Papua, salah satunya Yahukimo. Nah, daerah ini harus menjadi contoh bagi kabupaten lainnya. Kedepan saya juga akan meminta mas kawin dari daerah lain, seperti Yalimo, Nduga, Tolikara, Lanny Jaya, Mambramo Tengah dan Pegunungan Bintang,” katanya.

Wempi Wetipo mengungkapkan bersama Habel Melkias Suwae, telah memikirkan konsep pembangunan yang melibatkan para tokoh-tokoh adat. Sebab, tanpa peran adat, sungguh mustahil pembangunan bisa berjalan lancar.

“Seperti di Yahukimo, mereka membutuhkan sekretariat. Kalau saya terpilih, tentu akan saya realisasikan segera, termasuk di daerah lain, akan kita lihat mana daerah yang belum memiliki kantor. Disamping itu, kita juga akan melihat sisi anggaran untuk mereka gunakan sebagai operasional,” pungkasnya.

Wempi Wetipo juga bercerita tentang konsep “Papua Cerdas”, yakni pembangunan Kantor Gubernur di lima wilayah adat, rumah “Papua Cerdas”, pembagian dana Otsus ke masing-masing Distrik dan Kampung, pemberian pendidikan gratis khusus pada kalangan Mahasiswa.

“Dalam visi misi “Papua Cerdas”, sangat besar. Nanti, kita akan sampaikan secara detail kepada masyarakat melalui buku saku, agar masyarakat bisa membaca dan menagih janji kami ketika terpilih,” lugasnya. [Djarwo]