Tiga Anggota TNI Tewas Usai Nenggak Minuman Oplosan di Puncak Jaya

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi/Net

JAYAPURA, - Tiga anggota prajurit TNI di Mulia, Puncak Jaya Papua tewas usai menenggak minuman oplosan, Kamis (19/7) siang. Ketiga prajurit yang tewas yakni Praka Felix Rumbekwan, Pratu Agustinus Hamok Warong dan Pratu George Wiliamto Ndiken. Ketiganya tewas setelah sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit Mulia. Sementara dua rekannya Pratu Leonardo Siloy dan Pratu Abdul Ahek masih menjalani perawatan intensif dan sudah dievakuasi ke rumah sakit Marthen Indey Jayapura, Jumat (20/7) pagi.  

Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi kepada wartaplus.com, Jumat (20/7) siang membenarkan kejadian tersebut.

Menurut Aidi, kejadian tersebut berawal ketika kelima anggota Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pam Rahwan) 753/AVT-R sedang tidak menjalankan tugas dan berada di pos Kotis, Kamis (19/7) pagi. Usai melaksankan kurve (kerja bakti) pagi, lalu kemudian kelimanya menyantap ekstra puding dan minuman kaleng bersuplemen yang dibeli di warung dekat pos mereka.

"Salah satu prajurit kemudian berinisiatif untuk mencampurkan minuman suplemen tersebut dengan alkohol 70 persen, membuat mereka akhirnya mabuk dan tertidur," tutur Aidi.

Sekira pukul 13.05 WIT, korban Felix terbangun karena merasa kesakitan di bagian perut. Anggota pos lainnya kemudian membawa korban ke rumah sakit daerah Mulia. Tidak berselang lama, dua korban lainnya Pratu Agustinus Hamok Warong dan Pratu George Wiliamto Ndiken turut dilarikan ke rumah sakit. Setengah jam kemudian, korban Felix dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. Pada malam harinya, dua korban lainnya Abdul Ahek dan Leonardo Siloy kembali dilarikan ke rumah sakit. Dan sekira pukul 20.15, korban George Williamto Ndiken dinyatakan meninggal dunia, lalu tidak berselang lama disusul Pratu Agustinus Hamok Warong.

"Ketiga jenazah sudah di evakuasi ke Jayapura pagi tadi (Jumat pagi) untuk kemudian akan diterbangkan ke kampung halamannya masing masing (Merauke, Jayapura dan Serui). Sedangkan dua korban lainnya, juga sudah dievakuasi ke Jayapura dan akan menjalani perawatan di rumah sakit Marthen Indey,"ungkap Aidi.

Lanjut kata dia, untuk penyebab kematian korban berdasarkan hasil pemeriksaan visum dokter RSUD Mulia, korban meninggal akibat keracunan alkohol.

"Jadi ini bukan karena minuman keras tapi karena minuman oplosan. mereka ini mau nyoba nyoba campur minuman suplemen dengan alkohol 70 persen. Padahal kita tahu kan, alkohol ini bukan untuk diminum karena fungsinya sebagai obat luar seperti untuk membersihkan luka," beber Aidi.

Ditanya bagaimana dengan komitmen TNI sendiri terhadap pemberantasan miras di Papua mengingat setahun lalu Pangdam Cenderwasih bersama Kapolda dan Pemerintah Provinsi Papua telah bersama sama menandatangani pakta integritas pelarangan peredaran dan pemberantasan miras di Papua? Kapendam menegaskan, pihaknya tentu masih terus menjalankan komitmen tersebut, membantu pemerintah Papua dalam menegakkan Perda Miras termasuk di wilayah Puncak Jaya.

"Pasca kejadian itu, kita langsung mencari apakah para korban ini meminum miras tapi ternyata di pos itu tidak ditemukan,"tutupnya.*