Pangdam Kasuari Buka Opster TNI di Kokoda

Gubernur Papua Barat, Pangdam Kasuari, Bupati Sorong Selatan berfoto bersama warga Kokoda untuk pelaksanaan Opster TNI tahun 2018/Ola

SORONG, - Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI Joppye Ones Wayangkau membuka Operasi Teritorial TNI tahun 2018 di Distrik Kokoda, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat dalam suatu upacara yang dihadiri pula oleh Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan, Danrem 171/PVT Brigjen TNI Ignatius Yogo Triyono, Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli, S.E, Dandim 1704/Sorong Letkol Inf Dodi Andar Pangabean, Kepala Distrik Kokoda Husein Otaragu, serta dihadiri para Toga, Todat, Tomas dan warga setempat dengan khidmat.

Dalam sambutannya, Pangdam mengatakan bahwa Opster merupakan program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Kementerian lembaga pemerintah dan non Kementerian, Pemerintah Daerah serta lapisan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memantapkan kemanunggalan TNI bersama rakyat serta mempercepat akselerasi pembangunan di daerah.

Program lintas sektoral ini terbagi dalam 2 sasaran yaitu sasaran fisik dan sasaran non fisik. Sasaran fisik yaitu pembangunan dan rehabilitasi rumah bagi masyarakat, sedangkan sasaran non fisik lebih diarahkan pada peningkatan kesadaran Bela Negara dan bernegara seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, panyuluhan kesehatan, KB, penyuluhan kamtibnas, penyuluhan pertanian, pengobatan massal dan kegiatan lainnya.

"Mengingat begitu besar manfaat kegiatan ini bagi masyarakat dan kesulitan yang dihadapai, maka hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seluruh komponen yang terlibat didalam operasi Teritorial ini, khususnya bagi prajurit yang secara langsung melakukan tugas ini agar selalu berdoa dan bersyukur dalam setiap mengawali dan mengakhiri pekerjaan serta memegang teguh Saptamarga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI, sebagai pedoman dalam setiap pelaksanaan tugas, perhatikan faktor keamanan personil, materiil dan kegiatan selama Opersai Teritorial ini berlangsung, tingkatkan kebersamaan dan kerjasama antara prajurit dan masyarakat dilokasi kegiatan, koordinasikan hal-hal yang ada dengan baik antar semua lintas sektoral yang terkait khususnya dengan Pemerintah Daerah agar pelaksanaan Operasi Teritorial ini dapat berjalan dengan lancar, tertib dan aman serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan, hormati dan taati adat istiadat dan kearifan lokal ditempat ini serta tingkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dicintai. Apabila prajurit dan komponen masyarakat dapat melaksanakan hal ini, maka dapat terwujudlah Kemanunggalan TNI dengan Rakyat sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh pimpinan," terang Pangdam.

Direncanakan Opster yang dilakukan oleh TNI saat ini, akan dilaksanakan selama 70 hari mulai tanggal 12 Juli sampai dengan 19 September 2018 mendatang. *